Bagi sebagian orang, air liur dapat dianggap tidak ada gunanya. Bagi dokter gigi, air liur merupakan salah satu mekanisme pertahanan melawan kuman dari luar maupun membantu mencerna makanan. Tidak hanya itu, ternyata kini diketahui bahwa air liur menyimpan sejuta informasi penting yang dapat bermanfaat bagi identifikasi di bidang kedokteran kehakiman.
Hanya dengan 3 mililiter air liur dan diperiksa dalam waktu singkat di laboratorium, dokter dan peneliti dapat mengidentifikasi komponen genetik maupun usia seseorang. Pemeriksaan ini lebih akurat pada anak-anak, terutama anak-anak yang belum menderita karies. Salah satu enzim di dalam air liur yaitu enzim alkali fosfatase sama akuratnya dengan enzim yang ada di darah maupun tulang. Tentunya, pemeriksaan dengan air liur jauh lebih nyaman daripada pengambilan darah, terutama pada anak.
Dengan semakin bertambahnya usia, maka kadar enzim alkali fosfatase yang merupakan enzim pertumbuhan ini akan berkurang. Akurasi pemeriksaan yang tinggi ini diyakini dapat membantu menentukan usia biologis anak. Bahkan pemeriksaan air liur ini sama akuratnya dengan pemeriksaan bentuk gigi melalui rontgen. Diharapkan, dengan adanya pemeriksaan air liur ini, pengukuran usia biologis pada anak menjadi lebih mudah, murah, akurat, dan nyaman terutama bagi pasien.
Penulis: Dr. Sindy Cornelia Nelwan, drg., Sp.KGA
Untuk membaca artikel kami secara lengkap dapat diakses di: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0917239421000239?via%3Dihub
Untuk mensitasi artikel kami dapat dilakukan dengan cara:
Nelwan SC et al., The relationship between chronological age, dental age, and salivary alkaline phosphatase in Indonesian children aged 8-14 years: A cross-sectional study, Pediatric Dental Journal, https://doi.org/10.1016/j.pdj.2021.04.001
