Profil Resistensi Antimikrobial pada Bakteri Escherichia Coli yang Dikumpulkan dari Cloaca Swab Ayam Broiler di Pasar Tradisional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh WXOW

Resistensi Antimikroba (AMR) merupakan ancaman bagi kesehatan di Indonesia. Resistensi berdampak pada morbiditas dan mortalitas, serta berdampak negatif pada kesehatan, ekonomi, dan generasi mendatang. Resistensi awalnya terjadi di tingkat rumah sakit dan kemudian berkembang di masyarakat. AMR pada manusia dapat ditularkan melalui sumber makanan dari hewan yang dikonsumsi masyarakat tidak terlepas dari adanya kontaminasi mikroorganisme yang berpeluang menularkan sifat resisten. Salah satu mikroorganisme yang tercemar pada sumber makanan asal hewan adalah bakteri Escherichia coli. Tingkat resistensi E. coli yang diisolasi dari daging ayam broiler pasar tradisional Bogor terdapat tingkat resistensi 80,6% terhadap tetrasiklin, 14,2% terhadap gentamisin, dan 11,4% terhadap kloramfenikol. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat resistensi E. coli terhadap beberapa antibiotik cukup tinggi akibat penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Pernyataan WHO tentang pemilihan antibiotik yang tepat berdasarkan pola resistensi bakteri penting untuk penilaian faktor resistensi bakteri dan pengendalian kejadian resistensi bakteri pada hewan terhadap makanan manusia. Sehingga perlu adanya pengawasan terkait munculnya pola resistensi terhadap antibiotik tersebut. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kajian tentang profil resistensi bakteri E. coli pada ayam broiler terkait dengan bio safety dimana bakteri E. coli yang bersifat resisten memiliki peluang untuk menularkan sifat resisten kepada manusia melalui jalur rantai makanan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil resistensi antibiotik bakteri E. coli hasil isolasi kloaka ayam broiler dari pasar tradisional Surabaya terhadap antibiotik aztreonam, gentamisin, kloramfenikol, tetrasiklin dan siprofloksasin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya bagi instansi terkait mengenai profil resistensi antibiotik bakteri E. coli hasil isolasi kloaka ayam broiler dari pasar tradisional Surabaya hingga dilakukan uji antibiotik.

Hasil 60 sampel positif bakteri Escherichia coli diperoleh dari semua sampel dengan pertumbuhan koloni merah dan cembung, pewarnaan Gram diperoleh Gram negatif dan batang pendek berbentuk koloni coccobasil, pada media EMBA koloni berwarna hijau metalik dan bulat serta dilakukan uji biokimia pada SIM. media dengan indol dan motilitas positif. Uji MR menunjukkan hasil positif, VP negatif, uji sitrat menunjukkan hasil negatif, dan H2S negatif, gas positif. Pengujian dilanjutkan dengan uji sensitivitas terhadap antibiotik aztreonam, gentamisin, kloramfenikol, tetrasiklin dan siprofloksasin. Uji sensitivitas menunjukkan bahwa 40 sampel (67%) resisten terhadap antibiotik ciprofloxacin, 39 sampel (65%) resisten terhadap antibiotik tetrasiklin, 22 sampel (37%) resisten terhadap antibiotik gentamisin, 14 sampel (23%) resisten terhadap antibiotik. antibiotik kloramfenikol, dan 2 sampel (3%) resisten terhadap antibiotik aztreonam.

Uji sensitivitas bakteri menunjukkan 37% sampel E. coli resisten terhadap antibiotik gentamisin. Gentamisin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang memiliki dua atau lebih gugus amino yang terikat pada gugus benzena dan bersifat bakteriosid. Mekanisme resistensi bakteri terhadap gentamisin terjadi melalui inaktivasi antibiotik oleh enzim pengubah aminoglikosida, yaitu penempelan aminoglikosida pada reseptor protein spesifik subunit 30S pada ribosom bakteri, selanjutnya aminoglikosida akan menghambat aktivitas kompleks inisiasi pembentukan peptide.

Uji sensitivitas bakteri E. coli terhadap antibiotik kloramfenikol menunjukkan resistensi sebesar 23%. Kloramfenikol adalah antibiotik yang bekerja untuk menghambat sintesis protein yang kuat pada bakteri. Menghalangi perlekatan asam amino ke rantai peptida yang baru muncul dari unit 50S di ribosom, dengan mengganggu aksi peptidil transferase. Resistensi kloramfenikol disebabkan oleh enzim kloramfenikol asetiltransferase yang dapat merusak aktivitas obat.

Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik aztreonam menunjukkan resistensi 3%. Aztreonam bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri untuk mengatasi infeksi berat oleh bakteri Gram negatif aerob. Spektrum antibiotik aztreonam mirip dengan aminoglikosida, menjadikannya alternatif khusus untuk infeksi bakteri Gram-negatif. Mekanisme resistensi terhadap aztreonam terjadi melalui inaktivasi antibiotik oleh enzim beta-laktamase yang menyebabkan dinding sel bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik dan berkurangnya permeabilitas membran terhadap antibiotik.

Resistensi antibiotik terjadi baik secara intrinsik maupun didapat. Resistensi intrinsik terjadi secara kromosom dan berlangsung melalui multiplikasi sel yang akan diturunkan pada strain berikutnya. Resistensi dapat terjadi karena mutasi kromosom atau karena transfer DNA melalui proses transduksi, transformasi, dan konjugasi yang bertanggung jawab atas munculnya resistensi.

Faktor genetik yang mendasari resistensi dapat disebabkan oleh mekanisme produksi enzim yang dapat menguraikan antibiotik, perubahan permeabilitas membran, peningkatan zat endogen yang bekerja antagonis terhadap obat, dan perubahan jumlah reseptor obat pada sel bakteri atau sifat komponen yang mengikat obat ke targetnya. Hasil profil resistensi bakteri E. coli terhadap antibiotik didapatkan banyak isolat yang resisten terhadap ciprofloxacin dan tetrasiklin. Bakteri E. coli yang resisten terhadap antibiotik dapat mentransfer faktor genetik ke manusia melalui rantai makanan atau kontak langsung. Penggunaan antibiotik pada hewan berkontribusi pada terjadinya resistensi bakteri bawaan makanan pada manusia dan hewan.

Penulis korespondensi: Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

W. TYASNINGSIH, Y. A. YURIANTI, J. RAHMAHANI, B. SETIAWAN, N. HARIJANI, BUDIARTO, M. H. EFFENDI*, SALAMAH AND A.M. WITANINGRUM. (2021). ANTIMICROBIAL RESISTANCE PROFILE OF ESCHERICHIA COLI BACTERIA COLLECTED FROM CLOACA SWAB OF BROILER CHICKEN AT SURABAYA TRADITIONAL MARKET, INDONESIA. Poll Res. 40 (1) : 317-321

http://www.envirobiotechjournals.com/PR/v40i121/Poll%20Res-51.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp