UNAIR NEWS – Di tengah pandemi Covid-19, banyaknya waktu senggang memantik jiwa kewirausahaan Rahmattulizzar Rahmattulizzar Alfandi Ongko Sugianto kembali ke kampung asalnya, Kota Blitar. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga mencari peluang bisnis lokal di kotanya.
Mengawali perjuangannya dengan tujuan ingin bergerak di ekspor, ia berkeliling ke kebun-kebun untuk mencari supplier. “Di Blitar ada peluang budidaya buah melon. Jadi, kita akhirnya mulai mengembangkan di sana,” ucap mahasiswa Manajemen 2018 yang akrab disapa Alfan.
Tak sendirian, Alfan bersama tiga mahasiswa UNAIR, Rahma, Kinara Al-Ghifari, dan Gigih Adienya membentuk perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan produksi komoditas agrikultur Indonesia yang bernama CV. Sultan Agro Nusantara. Perusahaan yang berjalan mulai Desember 2020 bergerak dalam perdagangan ekspor dan impor yang berfokus pada budidaya melon menggunakan sistem greenhouse di kota Blitar.
CV. Sultan Agro Nusantara merupakan salah satu tim delegasi UNAIR yang lolos dalam pendanaan Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2021 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam mengawali bisnis melonnya, tim membangun 1 greenhouse kemudian selanjutnya masih dalam tahap pembangunan greenhouse seluas 1 hektare.
Alfan menyebutkan budidaya melon di dalam greenhouse akan menghasilkan buah melon berkualitas tinggi sekelas kualitas supermarket. Di samping itu, ia mengatakan budidaya dalam greenhouse meminimalkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia seperti pestisida dan insektisida.
“Melon yang dibudidayakan di sini merupakan bibit yang didatangkan dari Jepang langsung, jenisnya rock melon sakata,” ucapnya.
Saat ini CV. Sultan Agro Nusantara beroperasi di dua desa, Salamrejo, dan Bumi Ayu dengan dua greenhouse, saat ini sedang pembangunan 8 greenhouse dengan total luas kurang lebih 1 hektar. Tentu berdirinya Sultan Agro membawa angin segar teruntuk petani melon di desa karena membuka peluang lapangan pekerjaan baru di tengah pandemi.
“Kami ingin membantu menyejahterahkan para petani melon untuk mampu mendapatkan hasil panen yang optimal menggunakan greenhouse,” ujarnya
“Total petani buahnya kurang lebih 10, dengan kita bikin kebun di situ juga bisa meningkatkan pendapatan para petani kita,” tambahnya.
Alfan mengungkapkan satu greenhouse terdapat 1.000 tanaman, dalam 2 bulan sekali panen bisa menghasilkan 3.000 buah melon atau sekitar 3-4 ton. Sementara itu, lanjutnya, penjualan langsung dibawa ke pengepul untuk dijual.
Ke depan CV. Sultan Agro Nusantara akan mengembangkan rumah pembibitan melon sakata, lalu memiliki visi besar menjadikan kota Blitar menjadi pusat sentra melon nasional di Indonesia.
“Saya percaya bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil, tugas saya yaitu berusaha melakukan yang terbaik hari ini dan jangan pernah terjebak di zona nyaman karena pelaut yang handal tidak terbentuk dari laut yang tenang,” Tutup Alfan (01/06/2021). (*)
Penulis: Dimar Herfano
Editor: Feri Fenoria