Transformasi UNAIR Bangun Kampus Berkelanjutan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kampus C UNAIR tampak atas. (Foto: Bastian Ragas)

UNAIR NEWS – Sebagai perguruan tinggi bertaraf dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) tak henti berbenah pada berbagai aspek. Misalnya seperti yang kini tengah diupayakan. UNAIR fokus mewujudkan sarana dan pra sarana kampus yang nyaman dan berkelanjutan.

Namun, sudah sejauh mana transformasi UNAIR selama ini? Seperti yang tercatat pada data pemeringkatan UI Green Metric, sejak tahun 2016, UNAIR telah menjalankan berbagai perubahan pada sejumlah aspek terkait Sarpras.

Transportasi

Pertama, terkait transportasi, Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan Karnaji, S.Sos., M.Si menuturkan bahwa UNAIR memberlakukan pembatasan kendaraan dan pemusatan parkir di area kampus. “Ini sudah kita lakukan, bahwa mahasiswa di bawah semester lima tidak diperkenankan membawa mobil,” terangnya pada Jumat (7/5/2021).

Sedangkan pemusatan parkir sebagian telah dilakukan. Misalnya di Kampus B, seluruh kendaraan akan diparkir terpusat di gedung parkir bertingkat dekat FIB.

Untuk Kampus C, akan mulai ditetapkan pada 2022 mendatang. Area parkir seluruhnya akan terpusat di belakang GOR dan di belakang Gedung Kahuripan. Sementara untuk mobil, akan dibuatkan jalan khusus melalui belakang FST tembus FKM.

“Jadi Kampus C ini nanti akan bebas kendaraan terutama pada area FST, FF, FKM. Untuk Kampus A akan menyusul karena masih terhambat kawasan yang terbatas,” ujar Karnaji.

Sementara itu, lanjutnya, akses sepeda kampus dilenggangkan pada seluruh area kampus. Ia berharap ada kerja sama dengan PLN untuk mendirikan tempat pengisi daya sepeda listrik.

Karnaji menambahkan, rencananya, tahun ini akses masuk kampus akan dibatasi. Pembatasan dilakukan dengan memasang portal elektronik yang hanya dapat dibuka menggunakan KTM.

Pengelolaan Air

Selanjutnya, UNAIR juga tengah mengencarkan konservasi air. Meski belum maksimal, upaya itu akan diterapkan pada area yang lebih luas.

Selain itu, upaya penghematan air dengan memasang sensor pada keran telah dilakukan. Seperti terlihat pada area Rektorat, lantai I hingga V.

“Kita memang belum mengelola air kotor menjadi air bersih. Tapi sudah dimulai, air di masjid misalnya, ditampung lagi kemudian diambil untuk menyirami tanaman,” katanya.

Energi dan Perubahan Iklim

Sedangkan untuk energi, UNAIR sudah mulai memanfaatkan energi ramah lingkungan sebagai tenaga listrik. Seperti listrik dari panel surya, kincir air, hingga speed bump. Selain itu, standarisasi lampu LED juga telah dilakukan.

“Kalau bisa energi-energi itu berasal dari energi terbarukan. Ini mulai dicoba tenaga surya panel juga InsyaAllah tahun ini akan dipasang,” tuturnya.

Terkait iklim, UNAIR secara rutin melakukan uji emisi gas kendaraan yang masuk kampus setiap dua tahun sekali. Sehingga, lanjutnya, kendaraan-kendaraan yang masuk kampus telah lolos uji.

Penataan Lahan dan Infrastruktur

Mengenai pengaturan lahan, UNAIR kini berupaya memperbanyak ruang terbuka hijau. Targetnya, setiap fakultas memiliki taman. Misalnya dengan taman vertical, gazebo, hutan mini, maupun taman rooftop, seperti yang direncanakan FPK, FF, FEB, dan FK.

Pengelolaan Sampah

Terkait sampah, UNAIR telah konsisten mengurangi penggunaan kertas. Meski belum optimal, upaya tersebut akan terus digencarkan.

Pendidikan dan Penelitian

UNAIR bahkan telah melibatkan lembaga penelitian untuk mendukung keberlanjutan alam. “Saat ini judul-judul penelitian dan pengmas sudah diarahkan ke sana untuk mendukung keberlanjutan alam yang sehat,” tandasnya. (*)

Penulis : Erika Eight Novanty

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp