Departemen IK FF UNAIR Usung Program Unggulan, Mulai MBKM Hingga Relawan Pengmas RS Terapung

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Sinergitas dan kolaborasi antar bidang keilmuan dan stakeholder dalam menyongsong revolusi industri 4.0 di segala bidang kefarmasian menjadi kunci keberhasilan Departemen Ilmu Kefarmasian (DIK) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR). Terbukti, sepanjang tahun 2020 DIK telah banyak menyumbangkan prestasi untuk UNAIR dari kancah nasional hingga internasional.

DIK FF UNAIR menaungi dua program studi (prodi) yaitu prodi S2 Magister Ilmu Farmasi dan Prodi S3 Doktor Ilmu Farmasi. Departemen Ilmu Kefarmasian merupakan gabungan dari tiga departemen sebelumnya yaitu Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Farmakognosi dan Fitokimia, KBK Kimia Farmasi dan KBK Farmasetika.

Dr. Apt. Juni Ekowati, M.Si. selaku Ketua Departemen Ilmu Kefarmasian FF UNAIR menuturkan bahwa DIK UNAIR telah banyak menorehkan prestasi. Sebanyak 21 dosen DIK mencetak prestasi sebagai bagian dari 210 peneliti terbaik UNAIR versi Google Scholar. Selain itu, tiga orang dosen peneliti memiliki prestasi paper terbaik versi Kemenristekdikti.

“Salah satu dosen yaitu Prof. Dr. Apt. Siswandono, MSi. juga berprestasi sebagai penulis buku best seller dan penjualan buku terbanyak versi AUP,” imbuhnya.

Prestasi-prestasi tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat memberi inspirasi bagi peneliti lainnya dan memberi dampak positif mengatasi solusi permasalah bangsa. Utamanya dalam penyiapan bahan baku, pengembagan sediaan farmasi berupa obat, makanan maupun kosmetik, penjaminan mutu proses maupun produk, formulasi, drug delivery sistem manufaktur dan keamanannya.

Selain itu, terdapat banyak produk hasil hilirisasi penelitian DIK FF UNAIR. Seperti meditea, diabetakol, natubet, no pain, keshwari dan prohealth yang sudah dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.

“Ada juga buku-buku karya dosen yang sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran mahasiswa di Universitas Airlangga maupun farmasi dan kesehatan secara umum,” tambahnya.

Dr. apt. Juni Ekowati menambahkan DIK FF UNAIR memiliki program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) serta kolaborasi riset baik dengan peneliti dalam negeri maupun luar negeri. Pada situasi pandemi, staf DIK juga terlibat dalam tim penemuan vaksin covid-19 maupun penelitian obat baru untuk covid-19.

Selain di bidang pendidikan dan penelitian, DIK FF UNAIR juga memiliki kegiatan pengabdian masyarakat rutinan yang dilakukan setiap tahun pada beberapa desa binaan. Menurutnya, dosen DIK juga terlibat sebagai sukarelawan yang tergabung dalam pelayanan dan pengabdian masyarakat di bawah koordinasi Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).

“Saya berharap DIK FF UNAIR dapat berperan serta aktif, tanggap dan inovatif dalam penyelesaian problem bangsa terkini terkait dengan Drug discovery and development, Analysis development dan Product Development,” tutupnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp