Menggunakan Crowdsourcing untuk Memperoleh Persyaratan Perangkat Lunak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Blog Sribu

Crowdsourcing adalah model di mana individu atau organisasi mendapatkan barang atau jasa, termasuk ide dari kelompok peserta yang besar (crowd). Crowdsourcing berkembang pesat karena didukung internet yang memudahkan kelompok orang berkontribusi pada suatu proyek besar secara virtual. walaupun demikian, crowdsourcing sendiri tidak harus dilakukan secara online, karena ia telah ada sebelum akses internet menjadi hal yang lumrah di dunia.

crowdsourcing sendiri sudah banyak digunakan untuk membantu proses pembangunan perangkat lunak terutama pada proses elisitasi kebutuhan, yaitu proses memperoleh persyaratan perangkat lunak. Pendekatan crowdsourcing juga dapat mengurangi celah komunikasi dan pemahaman terkait pengetahuan domain antara pengembang perangkat lunak dan pengguna dengan melibatkan crowd selama tahap pengumpulan persyaratan.

Metode dan Hasil

Dalam studi ini, kami mengusulkan sistem berbasis crowdsourcing sebagai alat untuk mengumpulkan kebutuhan perangkat lunak. Meskipun metode tradisional cukup untuk mengumpulkan persyaratan perangkat lunak dalam proses RE, sistem crowdsourcing dapat memberikan informasi dari berbagai sumber, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan pemahaman analis sistem tentang domain masalah.

Studi ini dilakukan dengan membangun aplikasi crowdsourcing untuk mengumpulkan persyaratan perangkat lunak. aplikasi dirancang dengan mempertimbangkan stakeholder yang terlibat dalam proses pengumpulan persyaratan perangkat lunak dengan platform crowdsourcing. Sistem dibangun pada platform web menggunakan bahasa pemrograman Python dengan framework Django dan database SQLite untuk memudahkan pengguna mengakses sistem ini.

Simulasi pengumpulan persyaratan perangkat lunak dilakukan untuk mengevaluasi sistem serta melihat dampak penerapan crowdsourcing pada proses pengumpulan persyaratan perangkat lunak. Evaluasi sistem dilakukan dengan menguji sistem untuk menentukan validitas masukan dan keluaran yang dihasilkan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil proses elisitasi kebutuhan yang dilakukan melalui sistem crowdsourcing.

Hasil mendukung hipotesis awal bahwa crowdsourcing dapat memberikan analis sistem perspektif yang luas dan efisiensi dalam hal biaya dan waktu untuk memahami domain masalah dibandingkan dengan metode tradisional. Umpan balik dari sistem crowdsourcing untuk perolehan persyaratan menemukan bahwa pengguna sangat setuju bahwa crowdsourcing memberikan manfaat dalam biaya, pendidikan, fleksibilitas, skalabilitas, dan pekerja global. Namun, perhatian serius diberikan pada kekayaan intelektual, kualitas, ketidakpastian, umpan balik, dan kolaborasi.

Penulis: Indra Kharisma Raharjana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1063/5.0042134

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp