Inovasi Media Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Bagi Anak Tuna Netra: Manakah yang Paling Memberi Dampak Perubahan Terbaik?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Suara Surabaya

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyebutkan bahwa lima ratus juta anak di dunia mengalami kerusakan pada gigi sulung. Kerusakan gigi sulung ini juga dialami oleh anak tuna netra dengan angka kejadian di berbagai negara di dunia yang bervariasi sekitar 40 – 98,7%. Kesulitan dalam mengenali kondisi kesehatan secara mandiri akibat keterbatasan dalam penglihatan menjadikan anak tuna netra cenderung lebih mudah mengalami gigi berlubang. Anak tuna netra menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri.

Intervensi dini diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak tuna netra di masa mendatang. Berbagai inovasi media edukasi kesehatan gigi dan mulut diupayakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut agar dapat dilakukan dalam kehidupan sehari – hari. Tinjauan sistematis yang kami lakukan membahas berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh para peneliti dunia dalam pengembangan media edukasi kesehatan gigi dan mulut beserta dampaknya pada perilaku dan status kesehatan gigi dan mulut anak tuna netra.

Manakah Inovasi yang Paling Memberi Dampak Perubahan Terbaik bagi Anak Tuna Netra?

Tinjauan sistematis dilakukan dengan mengikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) untuk menjawab pertanyaan besar tersebut. Enam ratus lima puluh tiga studi terkait inovasi media edukasi kesehatan gigi dan mulut bagi anak tuna netra diperoleh dari berbagai database yakni Scopus, PubMed, ProQuest, ScienceDirect, EBSCO, SAGE, dan Cochrane Library. Karakteristik studi yang dipilih ditentukan berdasarkan PICO (Population, Intervention, Comparison, and Outcome), desain studi, lokasi, dan kerangka waktu tertentu sebagai kriteria yang menentukan kelayakan studi untuk proses telaah selanjutnya.

Dari 653 studi, sepuluh artikel terpilih untuk ditelaah lebih lanjut dalam tinjauan sistematis ini. Artikel terpilih terbit antara tahun 2012 – 2019. Desain penelitian intervensi yang digunakan berupa Randomized Controlled Trial (RCT) dan non-RCT. Audio, braille, audiotactile performance, verbal, tactile, atau kombinasi beberapa media tersebut diketahui dapat menjadi alternatif media edukasi kesehatan gigi dan mulut bagi anak tuna netra. Sepuluh studi tersebut mengukur dampak intervensi inovasi media terhadap perilaku dan status kesehatan gigi dan mulut anak tuna netra.

Dampak Inovasi Media terhadap Perubahan Perilaku dan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Tuna Netra

Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut berkaitan dengan kebiasaan makan, perilaku menyikat gigi, dan kunjungan ke dokter gigi. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa berbagai jenis inovasi media edukasi kesehatan gigi dan mulut yang digunakan terbukti memberikan dampak peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak tuna netra setelah intervensi.

Selain dampak pada perubahan perilaku, status kesehatan gigi dan mulut anak tuna netra saat sebelum dan setelah pemberian intervensi inovasi media edukasi dilakukan evaluasi. Status kesehatan gigi dan mulut menggunakan pengukuran status kebersihan mulut berdasarkan skor indeks plak Loe and Sillness dan skor kondisi kesehatan gusi. Adanya dampak perubahan berupa peningkatan status kebersihan dan kondisi kesehatan gigi, gusi, dan mulut anak tuna netra menunjukkan bahwa edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui media yang inovatif memberi dampak perubahan yang signifikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi berbagai media inovasi edukasi memberikan dampak perubahan perilaku dan status kesehatan gigi dan mulut terbaik pada anak tuna netra. Hasil dari tinjauan sistematis ini menyediakan berbagai alternatif media edukasi kesehatan gigi dan mulut yang dapat diimplementasikan oleh para pemangku kebijakan yang berwenang dalam menyusun program pendidikan kesehatan gigi dan mulut bagi anak tuna netra.

Penulis : Ira Nurmala

Informasi detail artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di jurnal Special Care in Dentistry yang dapat diakses melalui link berikut:

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/scd.12592

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp