Epidemiologi Molekuler dan Keragaman Genetik Norovirus pada Anak-Anak Penderita Gastroenteritis Akut

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Orami

Penyakit Gastroenteritis akut masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Gastroenteritis akut ini salah satunya dapat disebabkan oleh infeksi virus, seperti Rotavirus dan Norovirus yang paling dominan sering muncul. Norovirus diakui sebagai penyebab utama wabah dan kasus gastroenteritis akut sporadis di antara individu-individu dari segala usia di seluruh dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Pada studi yang berjudul “Molecular epidemiology and genetic diversity of norovirus infection in children hospitalized with acute gastroenteritis in East Java, Indonesia in 2015-2019” melakukan penyelidikan epidemiologi norovirus pada anak-anak yang dirawat di dua rumah sakit di Jawa Timur, Indonesia. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2015-2019, norovirus terdeteksi pada 12,3% (119/966) sampel.

Kelompok anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang berusia di atas 2 tahun. Infeksi norovirus teramati sepanjang tahun, dengan prevalensi tertinggi pada bulan Desember. Tidak hanya melihat prevalensi dari infeksi norovirus, analisis tipe norovirus yang muncul juga sangat penting untuk dilakukan. Tipe virus ini dapat diperoleh dari analisis genetiknya. Dari penelusuran genotipe yang dianalisis, genotipe yang dominan setiap tahun adalah GII.13 [P16] pada 2015, GII.4 Sydney [P31] pada 2016, GII.3 [P16] pada 2017, dan GII.4 Sydney [P31] pada 2018. Hal ini menunjukkan hasil yang tinggi angka deteksi dan keragaman genetik genotipe norovirus GII pada anak penderita gastroenteritis akut di Indonesia. Penemuan ini memperkuat pentingnya pengawasan molekuler berkelanjutan dari strain norovirus yang muncul. Dengan adanya informasi genotipe virus ini dapat digunakan untuk memonitoring adanya kemungkinan keparahan penyakit yang berkorelasi dengan genotipe virus.

Di era Revolusi Industri 4.0 dan juga pada kondisi pandemik COVID-19, banyak pihak menyadari di bidang kesehatan terutama terkait dengan penyakit infeksi sangat penting untuk bisa melakukan identifikasi atau pengawasan genomik (surveilans genomik) untuk mengetahui karakteristik dari mikroba patogen tersebut. Sehingga penguatan teknologi, sumber daya manusia dan fasilitas yang mendukung kegiatan surveilans genomik sangat dibutuhkan tidak hanya untuk penyakit COVID-19 tetapi juga untuk penyebaran penyakit-penyakit infeksi lainnya termasuk mikroba patogen penyebab penyakit gastroenteritis akut, misalkan norovirus. Sehingga upaya pencegahan dan pengendalian dari penyakit infeksi dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Selain itu juga, informasi genotipe virus ini akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan vaksin maupun obat sehingga menjadi lebih tepat sasaran. Dengan harapan besar, Indonesia mampu secara mandiri melakukan pengembangan vaksin maupun obat dengan informasi isolat-isolat virus yang memang ditemukan di Indonesia.

Penulis: Prof Inge, dr Juniastuti dan Laura Navika

Judul Artikel: Molecular epidemiology and genetic diversity of norovirus infection in children hospitalized with acute gastroenteritis in East Java, Indonesia in 2015–2019

Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1567134820305347?via%3Dihub

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp