Executive Talk Ulas Urgensi Kepemimpinan dan Kerja Tim

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih dan Direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia III Edy Priyanto S.KM., M.M., dalam Executive Talk yang mengusung tema "The HR Executive Session People Leadership and Teamwork". (Foto: SS YouTube UNAIR)

UNAIR NEWS – Usai melangsungkan MoU antara Universitas Airlangga dengan PT Pelindo III, acara dilanjutkan dengan Executive Talk yang mengusung tema “The HR Executive Session People Leadership and Teamwork”. Bertempat di Aula Amerta Kampus C UNAIR (15/4), acara itu diisi langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih dan Direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia III Edy Priyanto S.KM., M.M.

Sebagai pemapar pertama, Prof. Nasih memberikan paparan seputar kepemimpinan di lingkungan pendidikan tinggi. Menurutnya, berbicara tentang pemimpin, tentu mempunyai karakter yang sangat berbeda dalam setiap organisasi.

“Model kepemimpinan di UNAIR tentu beda dengan kepemimpinan  di PT Pelindo III. Karena setiap organisasi mempunyai tuntutan yang berbeda,” ujarnya.

Selanjutnya, Prof. Nasih juga mengatakan bahwa peran kepemimpinan dalam mendukung capaian organisasi sangatlah penting. Hal itu, tandasnya, mengingat fungsi salah sau pemimpin untuk mengarahkan sumber daya yang dimiliki. Baik dari keuangan, sistem informasi, dan banyak hal lainnya untuk mencapai tujuan utama.

“Peran pemimpin menentukan keberhasilan dalam sebuah organisasi. Organisasi apapun, sekecil apapun, pemimpin yang menjadi penentu, karena pemimpin yang mengarahkan kemana organisaisi itu berjalan,” papar Prof. Nasih.

Tidak hanya itu, Prof. Nasih juga menyinggung model kepemimpinan di lingkungan akademik. Menurutnya, kepemimpinan di lingkungan akademik sangatlah unik. Pasalnya, sebagai tempat para ilmuan berkumpul, tentu model atau konsep academic leader menjadi model yang sangat tepat diterapkan di lingkungan kampus.

“Berbicara soal kepemimpinan, di perguruan tinggi corak kepemimpinannya agak berbeda. Di kampus, sebagai lingkup akademisi maka model academic leader menjadi model yang tepat. Karena di sini pemimpin yang harus menyiapkan pemimpin, tidak sekadar memimpin,” jelas Prof. Nasih.

Sementara itu, sebagai pemapar selanjutnya, Edy dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa berbicara soal pemimpin semua orang adalah pemimpin bagi diri sendiri. Bahkan, dalam dunia praktisi atau industri dalam menjalankan sebuah kepemimpinan harus memiliki sebuah nilai.

“Di kami, ada sebuah nilai yang dipegang bersama yakni AKHLAK,” tandasnya.

AKHLAK, lanjutnya, merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Kesemua nilai-nilai itu, sambung Edy, tentu sangat relevan dengan iklim dunia industri yang terus berkembang dan cepat berubah.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp