RSUA Ajak 81 Penulis Terbitkan Buku Soal Tuberkulosis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TAMPAK Buku Manajemen Tuberkulosis yang diterbitkan oleh RSUA bersama 81 penulis dari berbagai profesi. (Foto: tim koordinator)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) baru saja meluncurkan buku ke-3 bertajuk Manajemen Tuberkulosis: Terkini, Multidisiplin, dan Komprehensif. Tepatnya pada acara simposium online Sabtu (10/04/2021) kemarin dengan dihadiri oleh Direktur RSUA dan sejumlah pimpinan.

Dalam kesempatan wawancara dengan UNAIR News Selasa siang (13/04/2021), Dr. Afif Nurul Hidayati, dr., SpKK(K), FINS-DV, FAADV selaku Manager Pendidikan RSUA mengungkapkan bahwa proses penyusunan buku yang terdiri atas 63 bab dan 914 halaman itu melibatkan 81 penulis dari berbagai profesi yang berbeda. Seluruhnya merupakan SDM RSUA, di antaranya tim dokter, radiolog, perawat, bidan, hingga farmasi.

Alasannya, sambung Afif, agar dapat meninjau suatu kasus penyakit dari berbagai bidang ilmu. “Seperti Tuberkulosis, ndak cukup dirawat oleh dokter paru-paru saja. Terkadang perlu pemeriksaan penunjang baik rontgen maupun dahak, lalu bagaimana gizinya, ada juga Tuberkulosis yang perlu dilakukan pembedahan. Jadi perlu ditinjau dari berbagai bidang ilmu,” jelas Afif selaku Koordinator sekaligus Tim Editor Buku Manajemen Tuberkulosis itu.

Sementara itu, Afif menyebutkan, sejak 2018 RSUA telah menerbitkan sebanyak tiga buku serupa. Di antaranya yakni Buku Gawat Darurat Medis dan Bedah pada 2018; Buku Manajemen HIV-AIDS pada 2019; dan yang terbaru Manajemen Tuberkulosis.

Dua buku pertama bahkan diterbitkan versi elektronik selain versi cetak. “Kita targetkan satu tahun sekali terbit buku dengan pilihan tema-tema yang melibatkan banyak profesi,” tuturnya.

Afif mengungkapkan, tujuan pembuatan buku itu tidak terlepas dari program Inter Professional Education (IPE) yang diterapkan UNAIR. “Seiring dengan adanya IPE yang melibatkan banyak profesi, maka kita terbitkan juga buku yang melibatkan banyak profesi,” katanya.

Diketahui, saat ini RSUA tengah menyusun buku ke-4 mengenai Manajemen Covid-19 . Buku tersebut diperkirakan akan segera terbit pada tahun 2021.

Sejauh ini, pada Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan RS PTN, RSUA menjadi rumah sakit pertama yang menerbitkan buku seperti ini. Buku-buku yang diterbitkan selalu menuai banyak apresiasi. Peminatnya pun cukup banyak.

Tercatat, Buku Gawat Darurat Medis dan Bedah yang terbitkan pertama kali telah terjual lebih dari 1.500 eksemplar. “Di antara sekian Rumah Sakit PTN, belum ada yang menerbitkan buku yang komprehensif gini. Jadi masih RSUA saja,” terangnya.

Afif berharap buku-buku yang telah diterbitkan dapat digunakan sebagai pedoman referensi pelayanan pasien. Sehingga fasilitas kesehatan dapat memberikan layanan terbaik.

“Dengan referensi buku yang baik, otomatis pendidikan juga bisa terselenggara dengan baik. Sehingga diharapkan muncul profesi-profesi yang kompeten di bidangnya, tetapi mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan profesi yang lain,” tutupnya.

Unair sebagai universitas terbaik di Indonesia mendukung seluruh civitas akademika dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi(*)

Penulis: Erika Eigh Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp