Mengapa Terjadi Karies Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Orami

Rongga mulut sebagai pintu utama tempat masuknya makanan dan minuman yang akan dicerna tubuh, rongga mulut menjadi tempat  berbagai macam mikroba yang akan menyebabkan masalah. Masalah yang umum terjadi di dalam rongga mulut adalah gigi berlubang/karies gigi, radang gusi/gingivitis, penyakit radang tulang penyangga gigi / periodontitis dan bau mulut yang tidak sedap. Sebenarnya Rongga mulut sudah dilengkapi dengan antimikroba alami yang bertujuan mencegah terjadi berbagai infeksi di dalam rongga mulut, 

Protein-protein dalam air ludah yang mempunyai sifat antimikrobial terbagi atas protein non imunoglobulin dan protein imunoglobulin. Protein non imunoglobulin meliputi lisozim, laktoferin, sistem peroksidase dalam air ludah, sistem mieloperoksidase, berbagai aglutinin seperti glikoprotein liur parotis, mucin, sekresi IgA, beta2-Mikroglobulin, fibronektin, histatin, protein kaya prolin. Protein imunoglobulin meliputi sekretori IgA; IgM; IgG. 

Streptococcus mutans, meskipun sebagai flora normal dalam keadaan tertentu  bakteri  tersebut bisa berubah menjadi patogen karena adanya faktor predisposisi yaitu kebersihan rongga mulut. Karies gigi disebabkan oleh sisa makanan yang menumpuk di dalam rongga mulut dan gigi, terutama makanan yang memiliki kandungan glukosa yang tinggi seperti makanan berkarbohidrat, permen, gula dan makanan manis lainnya yang akan membentuk plak pada permukaan gigi.  Plak berasal dari campuran bakteri  Streptococcus mutan,   dan  sisa makanan yang menempel pada gigi. Lapisan plak akan terbentuk dalam interval waktu 20 menit setelah mengkonsumsi makanan. Asam yang dibentuk bakteri Streptococcus mutan  dalam plak akan  melarutkan email gigi, sehingga akan terjadi karies gigi.

Human Beta defensin  (HBD) yang saat ini banyak diteliti, merupakan anti mikroba alami yang disekresi dalam air ludah,  adalah peptida antimikroba (AMP) yang diregulasi selama infeksi dan peradangan.. Jumlah Streptococcus mutan  yang meningkat akan meningkatkan  peradangan sehingga  akan mengaktivasi  gen DEFB103A, untuk mensekresi HBD dalam air ludah. Human beta defensin 3 (HBD-3) merupakan  antimikroba alami  yang mampu membunuh bakteri  S.mutans sebagai penyebab karies gigi, dengan cara melisiskan dindingnya,  sehingga karies tidak terjadi.

Dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan rendahnya kosentrasi HBD-3  dan  Body Mass Index (BMI)  pada penderita  karies berat (DMF  5). Body Mass Index (BMI) adalah angka yang menjadi standar penilaian untuk menunjukkan status gizi seseorang. BMI juga dapat memprediksi terjadinya suatu penyakit, termasuk karies gigi ( Alswat dkk 2016). Selain HBD-3, dalam air ludah terdapat berbagai anti mikroba seperti yang tersebut diatas, tetapi ternyata  factor nutrisi  sangat berpengaruh erat dengan terjadinya karies gigi Penyebab karies gigi memang sangat multifactorial, selain adanya dysbiosis mikrobiom rongga mulut sehungga jmlah dan virulensi bakteri S.mutans meningkat, Diet (nutrisi yang jelek),  tidak menyikat gigi setiap hari, makan diantara jam-2  makan, dan behavior yaitu menggunakan alat makan (sendok, garpu, gelas ) sesame teman  dll.

Penulis: Retno Indrawati

Link Jurnal: Relation Between Decay Missing Filled-Teeth (DMF-t), Body Mass Index (BMI) with Salivary Human Beta-3 (HBD-3) Secretion in Children with Caries and Free Caries

httés://medic.ugm.edu.my/upload/dokumen/; 20200706112:23114 MJMHS 0161.odf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp