Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengguna dalam Menggunakan E-learning AULA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh AULA Unair

Mengajar merupakan kegiatan utama pendidikan yang melibatkan dosen sebagai instruktur dan mahasiswa sebagai pihak pembelajaran. Seiring perkembangan teknologi, mengajar dan belajar dapat dilakukan di mana saja, di mana saja, dan kapan saja. Teknologi perkuliahan virtual atau yang lebih dikenal dengan e-learning merupakan suatu sistem atau konsep pembelajaran yang disusun dengan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga dapat mendukung proses pembelajaran. Penggunaan e-learning secara luas konsisten dengan temuan penelitian; Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa perguruan tinggi lebih progresif dan berkembang menggunakan e-learning. Pengguna di tingkat perguruan tinggi juga menjadi salah satu pemicu berkembangnya penggunaan e-learning. Layanan e-learning yang beragam tersedia baik yang dikelola secara mandiri melalui Learning Management System (LMS) oleh institusi atau disediakan secara gratis oleh pihak ketiga. E-learning memiliki peran melengkapi kelas konvensional atau tatap muka daripada menggantikan kelas konvensional. E-learning meningkatkan keterlibatan dan kualitas pembelajaran karena memberikan siswa kemampuan untuk berkomunikasi lebih banyak dengan guru dan kolega. Paradigma e-learning menggunakan internet untuk menyediakan bahan ajar dan menciptakan interaksi antara guru dan siswa.

Model Keberhasilan IS, dan Model Penerimaan Teknologi (TAM) adalah dua elemen yang saling melengkapi. Model IS Succes menentukan keberhasilan suatu sistem informasi dalam suatu organisasi sedangkan TAM menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi pengguna.TAM merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengukur penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM merupakan teori yang dianggap paling relevan dalam memprediksi keinginan dan kesiapan untuk mengadopsi teknologi. Banyak pekerjaan tentang adopsi e-learning dilakukan pada e-learning milik pemerintah, dan universitas. Beberapa studi menyimpulkan bahwa e-learning relevan dan mengikuti ekspektasi pengguna, tetapi studi lain menghasilkan kesimpulan yang bertentangan. Hal ini terjadi karena kualitas teknologi bukan merupakan standar utama dalam penerimaan teknologi e-learning tetapi juga bergantung pada konten dan cara pembelajaran. Untuk menghasilkan penelitian yang lebih bermanfaat, fokus penelitian perlu diubah; Penilaian e-learning sebaiknya tidak dilakukan pada kualitas aplikasi saja, tetapi juga konten dan desainnya. Menurutnya, kualitas sistem, kualitas, dan kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan sistem e-learning, hal ini sejalan dengan konsep Model Sukses IS dari Delone & McLean yang mengemukakan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi diharapkan berpengaruhbaik penggunaan dan kepuasan pengguna; lebih jauh mempengaruhi individu dan organisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengarhui user acceptance terhadap implementasi e-learning AULA. Dalam penelitian ini, Technology Acceptance Model (TAM) dan (Information System) IS Success Model digabungkan untuk menguji niat, kepuasan pengguna, dan penggunaan aktual e-learning. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online dan offline kepada 100 responden mahasiswa; kemudian diolah datanya menggunakan SmartPLS 3.0. Kombinasi model TAM IS sukses digunakan untuk menguji niat, kepuasan pengguna, dan penggunaan aktual pada e-learning. Studi ini mengamati bahwa penggunaan aktual dipengaruhi oleh kepuasan dan niat untuk menggunakan, sedangkan kepuasan dipengaruhi oleh kualitas pendidikan, kualitas layanan, dan kualitas informasi. Di sisi lain, intensi menggunakan dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. Pengguna berharap AULA dapat meningkatkan sistem keamanan sehingga pengguna lebih puas dan memiliki niat lebih untuk menggunakan AULA. Selain itu, AULA juga diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih responsif, menyediakan konten yang up-to-date, dan memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien sehingga pengguna memiliki niat yang lebih dalam penggunaan AULA, yang akan berdampak pada penggunaan AULA yang sebenarnya.(*)

Penulis : Faried Effendy

Referensi :Effendy, F., Kurniawati, O. D., & Priambada, G. (2021, February). Factor Affecting E-Learning User Acceptance: A Case Study of AULA. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1783, No. 1, p. 012122). IOP Publishing.

https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85102377594&origin=resultslist

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp