Mengedepankan Kemanusiaan, Kunci Utama Menjadi Ners Muda Profesional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Yusuf saat menyampaikan pesan kepada lulusan ners program alih jenis angkatan 2018, periode I tahun 2021, FKp UNAIR (12/4/2021). (Foto: Adelya Salsabila Putri)

UNAIR NEWS – Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali melantik 65 calon perawat baru pada Selasa (14/4/2021). Pelantikan periode pertama tahun 2021 tersebut diselenggarakan secara offline di Ruang Kuliah Florence Nightingale, Gedung FKp UNAIR dan daring melalui Zoom dan live streaming Youtube.

Dalam sambutannya. Prof. Dr. Ah Yusuf, S.Kp., M.Kes, Dekan FKp UNAIR menyampaikan pesan tertulis dari Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA bahwa lulusan program pendidikan profesi ners harus menjunjung sikap profesionalitas dengan memegang teguh etika profesi perawat sesuai kode etik perawat yang sudah dirumuskan oleh organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Pesan bersejarah itu digunakan untuk mengawali pengabdian dengan dedikasi sikap sosial, moralitas, serta nilai-nilai keluhuran individu. Etika, sikap profesionalisme, dan kemanusiaan diharapkan selalu melekat pada diri setiap alumni.

“Jalani profesi ini sesuai dengan kode etik, junjung tinggi rasa kemanusiaan dan juga jalani proses ini dengan cara yang terhormat. Pelihara martabat dan tradisi luhur profesi perawat yang selama ini menjadi kebanggaan profesi, Profesi ners sangat dekat dengan nilai-nilai keluhuran individu. Sikap profesionalisme, kemanusiaan, dan etika diharapkan selalu melekat pada setiap ners disetiap langkahnya.” ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa seiring berkembangnya zaman tantangan profesi perawat akan semakin berat, sehingga perlu disiplin ilmu lain untuk mempersiapkan masalah keperawatan dengan lebih matang,

“Untuk bisa menjalani profesi dengan baik, tantangan kedepan tidaklah ringan, dari waktu ke waktu masalah kesehatan akan semakin kompleks sehingga memerlukan berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh pandemi Covid-19 yang memerlukan penanganan secara khusus. Kedepan mungkin juga ada penderita penyakit baru, dan perlu penanganan khusus sehingga seorang perawat juga perlu disiplin ilmu yang lain,” imbuhnya.

Lulusan perawat dihimbau untuk tidak berhenti belajar baik secara formal dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau belajar secara non-formal dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh untuk memajukan ilmu keperawatan.

Prof Yusuf berharap para alumni dapat menjaga nama baik almamater, menjadi ksatria airlangga yang rela berkorban demi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.

“Jadilah perawat yang excellence with morality yang lebih mengedepankan kemanusiaan daripada uang. Jadilah perawat yang HEBAT (Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendence),” jelasnya.

Pesan terakhir, beliau menekankan bahwa lulusan profesi ners diharapkan dapat bergabung kepada alumni FKp UNAIR yang telah membuktikan kepada masyarakat dengan memiliki perhatian yang besar terhadap problema bangsa di bidang kesehatan.

“Teruslah belajar, pegang teguh integritas, kedisiplinan , dan etika profesi agar saudara dapat eksis dan hidup di masyarakat dengan baik. Sejak dulu, dunia kerja sangat mengakui alumni UNAIR, kami berharap dengan kiprah saudara-saudara di masyarakat, kepercayaan masyarakat terhadap UNAIR akan semakin tinggi,” pungkasnya.

Sebagai universitas terbaik yang terus berpacu, kontribusi para alumni sangat diperlukan untuk meningkatkan ranking UNAIR menjadi 300 besar dunia.

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp