Raih Juara 1 Konferensi Internasional Berkat Penelitian Metabolit Sel Punca Mesenkimal Gingiva

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dosen FKG UNAIR Dr. Alexander Patera Nugraha, drg., M.Imun (Sumber: website FKG UNAIR)

UNAIR NEWS – Dr. Alexander Patera Nugraha, drg., M.Imun kembali menunjukkan kualitas tenaga pendidik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR). Dosen muda FKG UNAIR tersebut berhasil meraih 1st Winner Poster Presentation Young Investigator Award 2021 dalam konferensi internasional pada Sabtu (20/3/2021).

Dalam The 18th International Virtual Conference of Asia Pacific Association of Surgical Tissue Bank (APASTB) tersebut, Dr. Sandro, sapaan akrabnya, mengangkat judul penelitian Gingival Medicinal Signaling Cells Secretome Effect in Lipopolysaccharide-Induced Bone Resorption Murine Model yang berhasil meraih atensi besar dari tiga juri asal Indonesia, Jepang, dan Belanda.

Melalui judul tersebut, Dr. Sandro berusaha mengeksplorasi pemanfaatan sisa produksi dari metabolik sel punca mesenkimal pada gingiva atau gusi. Hasilnya, Dr. Sandro menemukan sisa produksi sel punca yang dikultur ternyata mampu mengeluarkan senyawa baik yang dapat dimanfaatkan sebagai obat terapi.

“Penelitian ini menjadi lanjutan dari hasil disertasi saya yang awalnya hanya berfokus pada sel punca gingiva. Jadi daripada dibuang dan berhenti di penelitian dasar, eksplorasi saya lakukan pada sisa metabolik sel punca dan akhirnya menemukan potensi tersebut,” jelas peneliti di Penelitian Riset Nasional (PRN) Pengembangan Implan Gigi Berporus FKG UNAIR  tersebut.

Ditanya perihal motivasi keikutsertannya, Dr. Sandro bercerita ia awalnya hanya ingin mengisi waktu luang. “Tapi di samping itu, kewajiban dosen dan peneliti memang menyebarkan ilmu pengetahuan. Dan saya pikir konferensi internasional kemarin menjadi ajang berharga untuk menyebarkan kajian kedokteran gigi yang belum banyak digarap,” kata peraih 210 top peneliti Google Scholars UNAIR 2020 itu.

Persiapan menuju konferensi itupun bukannya tanpa tantangan. Memulai penelitian awal di kala pandemi, Dr. Sandro sempat mengalami stuck akibat kebijakan pembatasan sosial bagi seluruh civitas akademika UNAIR.

“Banyak laboratorium yang harus antre, logistik penelitian terhambat, sampai akses bergerak yang susah. Syukurlah akhirnya bisa menyelesaikan penelitian di Pusat Pengembangan dan Penelitian Stem Cell UNAIR di Kampus C,” kata dosen muda peraih Wisudawan Terbaik S3 FK UNAIR periode Maret 2021 itu.

Selain itu, Dr. Sandro juga sempat mengalami kesulitan karena harus beradaptasi dengan teknologi bagi konferensi yang seratus persen digelar secara daring tersebut. Tidak ingin ambil pusing, Dr. Sandro akhirnya berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin fitur-fitur di power point dan Zoom untuk presentasi posternya yang dibatasi dua sampai tiga menit saja.

Perjuangan Dr. Sandro itupun terbayar tuntas dengan predikat juara pertama mengalahkan peserta nasional maupun internasional lain dari Eropa, Malaysia, Singapura, Papua Nugini, hingga Timor Leste. Tidak hanya itu, Dr. Sandro juga berhasil mengungguli peserta yang berasal dari berbagai rumpun ilmu lain seperti kedokteran, kedokteran gigi, kedokteran hewan, maupun ilmu hayati.

Melalui raihannya tersebut, Dr. Sandro ingin menyampaikan pesan penting bagi upaya publikasi dan hilirisasi penelitian. Apalagi ia melihat banyak lahan kajian kedokteran gigi dan mulut yang belum terjamah dan berpotensi besar diangkat ke kancah nasional maupun internasional.

“Jangan sampai penelitian itu mangkrak di laci. Sebarkan melalui publikasi, hilirisasi, maupun konferensi. Harapannya agar ke depan kita semakin produktif dan menyebar kebermanfaatan, khususnya saat FKG maupun UNAIR sendiri telah memberikan fasilitas mumpuni bagi akselerasi penelitian kita,” tandasnya.

Konferensi internasional itu sendiri menjadi salah satu gelaran tahunan terbesar yang mengangkat kajian biomaterial dan tissue engineering terkait stem cell, scaffolds, serta growth factor. Menjadi kolaborasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo bersama Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR, gelaran ini menghadirkan peserta dari berbagai rumpun ilmu di kawasan Asia-Pasifik hingga Eropa. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp