Jelang Ramadan FIB Adakan Pengajian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemberian ceramah oleh K.H. Imam Chambali via Zoom pada Rabu (31/3/2021). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan pengajian untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Pengajian tersebut dilaksanakan secara offline dan online via Zoom dan live YouTube. Acara secara offline berlangsung di Ruang Siti Parwati FIB UNAIR dengan peserta terbatas.

Pengajian diawali dengan pembukaan oleh salah satu dosen FIB Mochtar Luthfi. Kemudian dilanjut pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh ustaz Naimunafis.

Dekan FIB Prof. Dr. Purnawan Basundoro turut hadir dan memberikan sambutan. Ia mengatakan bahwa ibadah pada bulan suci Ramadan adalah ibadah yang istimewa. Ia juga berharap agar kegiatan pengajian seperti ini bisa terus dilakukan.

“Pengajian dimaksudkan untuk menyongsong bulan Ramadan. Ibadah bulan Ramadan bukanlah ibadah yang biasa tapi ibadah yang istimewa sehingga harus dipersiapkan dengan matang,” ujar Prof. Purnawan di ruang Siti Parwati pada Rabu (31/3/2021).

K.H. Imam Chambali sebagai pembicara dalam pengajian dengan tema menyiapkan diri menyongsong Ramadan. Ia menekankan bahwa bulan Ramadan harus disyukuri, apapun keadaanya.

Dalam kesempatan itu, Kiai Chambali mengatakan ada empat hal untuk persiapan menyambut bulan Ramadan. Di antaranya adalah menjadi orang yang dermawan, sabar, memaafkan, dan bertaubat.

“Jika kita ingin puasanya berhasil, harus berhasil menanamkan sikap sosial, dermawan atau loman,” ujar Kiai Chambali.

Seseorang saat berpuasa harus memiliki sifat dermawan. Artinya, berbagi rezeki kepada orang lain terutama kaum fakir miskin. Orang yang dermawan dapat menyenangkan dirinya sendiri dan orang lain. “Yang kedua orang yang bertaqwa adalah orang yang dapat menahan emosi atau sabar,” imbuhnya.

Saat berpuasa, lanjutnya, sifat sabar juga perlu ditanamkan dalam diri. Puasa mengajarkan kesabaran, mampu menahan emosi dan nafsu. Sikap sabar mempunyai hasil yang luar biasa.  Seperti kisah Saidina Ali saat berperang melawan orang Kafir.

“Orang yang taqwa mau memaafkan orang, orang puasa harus memiliki sikap memaafkan orang dan tidak memiliki rasa dendam,” imbuhnya.

Hal yang perlu digaris bawahi saat berpuasa adalah seseorang tidak boleh memiliki rasa dendam. Orang berpuasa mempunyai hati yang baik kepada semua orang. Karena setiap orang memiliki derajat yang sama.

“Dan yang terakhir, orang taqwa itu adalah orang yang mau taubat. Bukan orang yang dari lahir tidak pernah berbuat salah,” imbuhnya.

Puasa Ramadan menjadi hari perenungan. Mampu mensyukuri kenikmatan yang diterima. Bulan Ramadan adalah hari yang tepat untuk merenungi kesalahan dan bertaubat.

Pengajian menjelang bulan Ramadan merupakan kegiatan rutin FIB UNAIR. Namun pelaksanaan kali ini diikuti via Zoom karena keadaan masih pandemi. Sejumlah dosen, staf, dan mahasiswa FIB turut bergabung melalui media Zoom. (*)

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp