3 Mahasiswa FK UNAIR Raih Juara Olimpiade Internasional Respirasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali mencatat prestasi internasional yang kedua pada bulan Maret ini. Mereka adalah Pandit Tri Bagus Saputra (FKUA 2015), Nabila Izzati (FKUA 2015), dan Kevin Luke (FKUA 2016). Ketiganya berhasil meraih Juara III pada RESPIQUIZ 2021, olimpiade bidang respirologi atau kedokteran pernafasan.

Olimpiade itu diselenggarakan oleh The Society of Respiratory Care Indonesia pada tanggal 21-22 Maret 2021 bersamaan dengan 22nd International Meeting in Respiratory Care Indonesia.

Materi yang diujikan pada kompetisi itu tidak sebatas pada ilmu paru saja, namun juga mikrobiologi, parasitologi, THT, pediatri, dan patologi. “Intinya semua cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan sistem pernafasan manusia dari A sampai Z,” ucap Pandit, salah satu delegasi.

Perjuangan yang dilakukan delegasi UNAIR tentu tidak mudah. Namun, ada hal yang sangat menyenangkan ketika mereka mempelajari sesuatu yang baru.

Penjaringan delegasi kompetisi dilakukan melalui tes wawancara. Mahasiswa yang pernah menjadi pemenang Medspin 2014 itu menceritakan hal lucu ketika menjalani sesi wawancara. “Entah mengapa penyeleksi menanyakan hal-hal di luar ilmu kedokeran, seperti nama cafe dan kulinar yang pernah kita kunjungi di Surabaya, menunya apa saja, best seller di cafe tersebut apa saja,” ucapnya diiringi dengan sedikit tawa. Ia beranggapan bahwa penyeleksi ingin mencari delegasi yang berwawasan luas.

Pada RESPIQUIZ 2021, delegasi UNAIR harus bersaing ketat dengan 16 delegasi fakultas kedokteran lain di Indonesia. ”Sebenarnya ada peserta dari negara lain, namun tidak nampak pada saat perlombaan,” ucapnya. Seluruh peserta dalam kompetisi itu adalah mahasiswa klinik (koas).

Soal yang diujikan juga banyak di luar dugaan mereka. ”Kasus yang panjang, menjebak, banyak gambar, dan waktu pengerjaan hanya 45 detik per soal,” ujar Pandit.

Setelah Generalsimposium, panitia mengumumkan bahwa delegasi UNAIR lolos ke babak grandfinal. ”Alhamdulillah!” seru mereka dengan perasaan bahagia.

Esoknya, delegasi UNAIR harus bersaing dengan UIN Syarif Hidayatullah dan UGM di babak grand final. Babak itu terdiri dari dua tahap. Tahap pertama terdiri dari 10 soal dengan total waktu 3 menit dan tahap kedua terdiri 10 soal esai dengan durasi pengerjaan masing-masing soal hanya 5 detik.

Suasana kompetisi semakin mendebarkan lantaran disaksikan langsung oleh pakar dan dokter bidang respirologi dari dalam dan luar negeri. Walaupun terdapat satu dua hal di luar rencana, namun delegasi UNAIR bersyukur dengan perolehan Juara III.

Pandit mengatakan, dukungan FK UNAIR khususnya pendampingan dengan dr. Arief Bachtiar, Sp.P(K), dr. Farah Fatmawati., Sp.P(K), dan dr Irmi Syafa’ah, Sp.P(K) merupakan salah satu faktor yang membawa delegasi UNAIR memenangkan RESPIQUIZ 2021. Mereka sangat support dalam penyampaian materi maupun penguatan mental delegasi.

“Selama bimbingan atau di luarnya, beliau-beliau ini juga tidak pernah mengharuskan kami menjadi juara. Jadi, ya, tidak ada beban eksternal,” terangnya.

Pandit percaya bahwa dengan lingkungan yang saling mendukung dapat meningkatkan prestasi mahasiswa dan kampus, baik pada ranah olimpiade seperti Respiquiz maupun bidang lainya. ”Kita punya banyak pakar pembimbing di sini (FK UNAIR, Red). Jadi jangan berhenti untuk berkarya,” tutupnya mengakhiri wawancara melalui voice note. (*)

Penulis: M. Gita Jayanata

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp