Jadi Mahasiswa Termuda FK UNAIR, Nabila: Saya Ingin Sukses di Usia Muda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa baru termuka FK jalur SNMPTN 2021, Rizqi Nabila Ramadhani asal Ponorogo. (Sumber: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Belajar dan bekerja dari hati mungkin adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perjalanan dan capaian gemilang Rizqi Nabila Ramadhani. Bagaimana tidak, di usia yang baru menginjak 15 tahun 8 bulan, Nabila berhasil diterima di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) jalur SNMPTN tahun 2021.

Siswa asal Ponorogo tersebut hanya butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan studi jenjang SD hingga SMA. Nabila sendiri memang mengikuti program akselerasi sejak bersekolah di MTSN 2 Ponorogo serta program kelompok belajar cepat (KBC) di almamaternya SMAN 1 Ponorogo. Sehingga, ia hanya memerlukan waktu masing-masing dua tahun untuk menuntaskan masa SMP dan SMA-nya.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Nabila menceritakan capaian tersebut diraih bukannya tanpa perjuangan. Kesehariannya, usai sekolah Nabila harus mengikuti les di dua bimbingan belajar serta les privat di rumahnya.
Beberapa siswa mungkin akan menganggap rutinitas tersebut sangat berat. Namun tidak halnya dengan Nabila.

“Waktu masuk program akselerasi, saya dituntut untuk belajar cepat. Harus greget dan mau belajar sendiri. Kelihatannya memang berat, tapi saya malah tertarik untuk memperjuangkan itu. Saya ingin sukses di usia muda,” terang peraih ranking paralel 1 di SMAN 1 Ponorogo tersebut.

Selain itu, semangat Nabila untuk belajar tersebut turut didorong hobi membacanya. Sejak SD kelas 6, Nabila selalu menghabiskan waktunya untuk membaca buku-buku pelajaran maupun motivasi. Hobinya itupun didapat dari sang Ayah yang juga gemar membaca buku-buku motivasi.

Namun salah satu sosok yang juga berperan besar dalam prestasi Nabila di SNMPTN adalah sang ibu yang seorang guru. “Mama yang selalu menemani waktu belajar, waktu capek, mendengar keluh kesah, semuanya Mama. Begitu pula Ayah yang kerja di Surabaya, pulang seminggu sekali, tapi aktif bertanya progres belajar,” imbuh penyuka buku-buku karya Napoleon Hill dan Merry Riana itu.

Penulis: Intang Arifia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp