Berbincang Bareng Alumni Internasional UNAIR di Gelaran Penutup AEE 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dari kiri ke kanan, James Kalimanzila (Tanzania), Cicilia Deandra (MC), M. Saud (Pakistan), serta Miguel Padilla (Meksiko) dalam webinar What They Say About UNAIR (Foto: SS YouTube UNAIR)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) telah lama dikenal memiliki lingkungan dan komunitas internasional yang begitu luas. Hal tersebutlah yang diutarakan langsung oleh tiga alumni internasional UNAIR pada webinar What They Say About UNAIR pada Rabu (24/2/2021).

Mereka adalah James Kalimanzila dari Tanzania, M. Saud dari Pakistan, serta Miguel Padilla asal Meksiko. Dalam mata acara Airlangga Education Expo (AEE) 2021 tersebut, ketiganya memberikan pendapat dan pengalaman mereka selama menempuh pendidikan maupun mengajar di UNAIR.

James, yang merupakan mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana mengungkapkan bagaimana kualitas pengajaran tenaga pendidik UNAIR. Selama menempuh pendidikan di UNAIR, penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) tersebut diajar oleh para dosen yang terkualifikasi dan diikuti dengan atmosfer pengajaran yang begitu interaktif dan memotivasi.

“UNAIR memiliki fasilitas dan lingkungan akademik yang mumpuni. Mulai dari platform kelas daring, fasilitas, mahasiswa dan dosen yang sangat ramah. Semuanya well-organized,” kata James dalam gelaran via live streaming Youtube UNAIR tersebut.

Pujian lain juga datang dari Wisudawan Terbaik S3 Ilmu Sosial FISIP M. Saud. Mendapat beasiswa Airlangga Development Scholarship (ADS), Saud merasa dirinya mengambil pilihan yang sangat tepat dengan menjadi mahasiswa UNAIR.

“Sebelum saya ke Indonesia, publikasi saya 0. Hingga saya mengambil program doktoral, para dosen ternyata begitu aktif mendorong mahasiswa untuk melakukan kolaborasi riset, pengabdian masyarakat, maupun konferensi internasional. Hasilnya, kini saya telah mempublikasikan hampir 50 jurnal penelitian,” terangnya.

Saud dan James pun turut memuji keramahan serta pelayanan yang diberikan UNAIR terhadap mahasiswa asing. Selama mengambil pendidikan di Indonesia, mereka tidak pernah mengalami kesulitan administratif maupun adaptasi yang menjadi masalah klasik bagi mahasiswa asing.

Hal senada pun dituturkan oleh Miguel yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Dirinya bercerita bagaimana dahulu ia hanya berniat pergi ke Indonesia untuk belajar bahasa. Namun hingga kini, Miguel telah menghabiskan 11 tahun untuk mengajar dan melakukan penelitian bersama para akademisi UNAIR.

“Tahun lalu saya mengunjungi beberapa negara untuk melakukan kegiatan akademik. Dan saya melihat universitas lain begitu respect pada UNAIR saat mengetahui jumlah dan kualitas hasil riset kita. Belum lagi dengan peningkatan ranking internasional UNAIR yang meningkat tajam hanya dalam dua tahun,” tuturnya.

Miguel pun juga menekankan akselerasi aktivitas internasional UNAIR, di mana kini tiap departemen telah memiliki program, riset, afiliasi, maupun kegiatan internasionalnya masing-masing. Oleh karena itu, Miguel, James, maupun Saud dengan yakin mengajak peserta webinar untuk tidak ragu bergabung bersama menjadi bagian dari Ksatria Airlangga.(*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp