Lepas Mahasiswa Magang, Prodi Ekonomi Islam FEB Realisasikan Merdeka Belajar Bersama LMI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi simbolisasi penandatanganan MoA antara FEB UNAIR dan Baznas RI (Sumber: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Realisasi program Kampus Merdeka Belajar menjadi progres teranyar program studi Ekonomi Islam (Ekis) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR). Pada Sabtu (20/2/2021), beberapa mahasiswa Ekis menjadi angkata pertama yang dilepas untuk melaksanakan program magang bersama Lembaga Manajemen Infaq (LMI).

Ketua Dewan LMI Prof. Ir. Mukhtasor, Meng., Ph.D dalam sambutan menyambut baik kerja sama yang dibangun dengan FEB UNAIR. LMI sebagai fasilitator program merdeka belajar pun siap untuk menerima mahasiswa magang FEB lain di tahun-tahun berikutnya.

Oleh karena itu, Dekan FEB UNAIR Prof. Dr. Dian Agustia, SE. M.Si., Ak dalam pelepasan tersebut menekankan kerja sama kedua instansi itu sebagai bentuk realisasi penting peningkatan mutu lulusan FEB UNAIR, khususnya di prodi Ekis.

“Kami harap konsen besar kami terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi ini mampu meningkatkan kerja sama di masa depan dan mahasiswa kami yang magang di LMI mampu menyerap ilmu dan praktik di lapangan nanti,” jelasnya dalam webinar Merdeka Belajar: Ngampus dari Mana Saja tersebut.

Gelaran itu sendiri turut dilanjutkan dengan simbolisasi penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Dekan FEB UNAIR dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof. Dr. H. Noor Achmad, M.A. Prosesi tersebut menandai kerja sama berkesinambungan antara FEB UNAIR dan Baznas RI.

Selain simbolisasi penandatanganan MoA, gelaran tersebut diikutii dengan seminar yang diisi oleh sederet petinggi pemerintahan dan akademisi UNAIR. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. yang menegaskan pentingnya ekosistem pentahelix melalui program Merdeka Belajar.

Penyataan tersebut turut didukung oleh Asisten Deputi Moderasi Beragama Thomas Ardian Siregar. Sinergi pentahelix sendiri menjadi kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, serta media dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diwujudkan dalam Merdeka Belajar.

Untuk itu, Guru Besar Ekonomi Islam UNAIR Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE., MA memandang bahwa aktivitas magang dalam bingkai Merdeka Belajar menjadi langkah penting untuk mengetahui praktik dan permasalahan di lapangan.

“Nantinya kita dapat memeriksa kesesuaian antara teori di kelas dan praktik di lapangan. Sinergi FEB dengan Laznas menjadi wujud fasilitator mustahik, pengembangan ziswaf, serta peningkatan keahlian bagi mahasiswa,” terangnya.

Hal senada pun turut diungkapkan Ketua Forum Zakat Bambang Suherman, S.Si, M.Si yang meyakini bahwa kegiatan ini dapat menjadi kontribusi mahasiswa terhadap pengentasan kemiskinan melalui gerakan zakat.

“Zakat maupun wakaf di Indonesia jumlah dan progresnya sangat luar biasa besar. Tapi melalui bantuan mahasiswa dalam kegiatan magang, penelitian, relawan, pendampingan, maupun pelaksanaan program, kami yakin progres di masa depan akan jauh lebih baik lagi,” paparnya di akhir acaranya.(*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp