KKN Kelompok 139 Bagikan Tips Membedakan Daging dan Susu Yang Segar Lewat Uji Organoleptik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan penyuluhan daging dan susu kelompok 139 melalui zoom meeting. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Masyarakat seringkali kesulitan untuk mengetahui kondisi baik atau buruknya suatu bahan pangan. Berdasarkan hal tersebut, kelompok 139 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Masyarakat (BBM) ke-63 Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan penyuluhan cara membedakan daging dan susu yang masih segar dengan uji organoleptik atau uji panca indra.

Penyuluhan itu sendiri ditujukan untuk ibu-ibu di lingkungan RT 10/RW 11, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya dan dilakukan secara online melalui zoom meeting pada Sabtu (30/01/21).

Flavia Domitilla Yunita Eka Perwitasari, selaku ketua kelompok mengatakan jika uji organoleptik dipilih karena uji tersebut lebih mudah untuk dipraktikkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Uji organoleptik ini memanfaatkan panca indra manusia seperti mata, hidung dan lain-lain sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui apakah bahan pangan yang akan dikonsumsi masih segar atau tidak,” ucap mahasiswi yang akrab disapa Flavia tersebut.

Lebih lanjut, Flavia mengungkapkan bahwa bahan pangan yang digunakan dalam penyuluhan uji organoleptik itu adalah daging dan susu. Alasan memilih daging dan susu, sambungnya, karena masyarakat sering mengonsumsi kedua bahan pangan tersebut sehingga penting bagi mereka untuk mengetahui kualitasnya.

“Harga daging di pasar biasanya mahal, terus kalau masyarakat menemukan daging dengan harga murah biasanya mereka kurang aware sama kualitasnya maka dari itu dengan uji organoleptik ini dapat membantu mereka,” ceritanya ketika diwawancarai pada Selasa (16/02/21).

Beberapa materi yang disampaikan dalam penyuluhan, tambah Flavia, adalah mengenai cara membedakan daging sapi dan daging babi melalui tekstur, warna, bau daging dan lain-lain. Tidak hanya itu, kelompok 139 juga memberikan penjelasan mengenai keunggulan dan kekurangan tiga jenis susu yakni susu murni, susu pasteurisasi, dan susu ultra high temperature (UHT) dalam penyuluhan tersebut.

Sebagai penutup, Flavia berharap dengan adanya program penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dia juga berharap masyarakat dapat memahami uji organoleptik tersebut sehingga dapat membantu mereka dalam memilih kualitas daging dan susu yang layak dikonsumsi.

“Harapannya, wawasan masyarakat menjadi lebih luas dan mereka bisa paham tentang uji organoleptik ini agar dapat membantu mereka dalam memilih kualitas daging dan susu yang akan dikonsumsi,” tandasnya. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp