Orasi Pengukuhan, Prof. Badri: Perguruan Tinggi Tempat yang Tepat Kembangkan Start-Up

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco Ph.D., saat menyampaikan orasi. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pengukuhan Mahasiswa Baru Program Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi yang dilangsungkan secara virtual, dihadiri langsung oleh rektor dan jajaran pimpinan bersama 925 mahasiswa baru pada Rabu (17/2). Dalam prosesi yang sakral tersebut, Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana memberikan orasi ilmiah yang berjudul “Start-up dan Transformasi Ekonomi Indonesia”.

Dalam paparan pembuka  Prof. Badri mengulas seputar potensi Indonesia. Menurutnya, dalam pemberitaan di dunia banyak pakar dan media yang menyoroti ekonomi Indonesia akan menjadi kekuatan dunia. Hal itu, sambungnya, karena Indonesia memiliki banyak potensi, mulai jumlah SDM hingga potensi penggunaan telepon pintar yang hampir bisa diakses seluruh generasi muda Indonesia.

“Ini yang menjadi visi kabinet Indonesia Maju, diharapkan Indonesia pada 2045 akan menjadi negara maju dan hal itu diwujudkan dalam misi transformasi ekonomi,” paparnya.

Misi untuk mewujudkan transformasi ekonomi ini, sambungnya, terhentak dengan adanya kondisi pandemi yang menggoncang ekonomi dunia. Namun, meski ekonomi sedang dihantam pandemi, ada beberapa orang yang mengalami peningkatan ekonomi yang signifikan. Orang-orang yang mengalami kenaikan ekonomi itu, kebanyakan adalah orang yang bergerak pada bidang teknologi.

Terapkan “Creative Class”

Pada paparan selanjutnya, Prof. Badri mengulas tentang urgensi adanya “creative class”, sebuah konsep yang dikembangkan oleh Richard Florida yang mengusulkan cara baru untuk memahami mesin yang mendorong penciptaan kekayaan. Menurutnya, dengan adanya “creative class” bisa mendongkrak GDP suatu negara.

“Untuk itu, ini adalah momen bagi mahasiswa pascasarjana agar bisa mengembangkan “creative class”. Bahkan beberapa pakar mengamati jika ada sekitar 20% persen di Indonesia menerapkan “creative class” maka Indonesia bisa keluar dari kelas ekonomi menengah ke bawah,” jelasnya.

Usai menegaskan urgensi “creative class”, Prof. Badri melanjutkan paparan tentang kemajuan ekonomi China. Prof. Badri juga mengaitkan kemajuan ekonomi China dengan peran perguruan tinggi. Dalam “creative class” perguruan tinggi dinilai mampu menggerakkan ekonomi dengan hadirnya sebuah usaha rintisan atau yang lebih dikenal dengan istilah start-up.

“Perguruan tinggi merupakan tempat paling tepat untuk mengembangkan start-up. Karena di perguruan tinggi banyak orang muda pintar dan terpilih, ruang yang luas untuk eksperimen, tempat interaksi orang dari beragam ilmu, dan jejaring luas, luwes, serta keterampilan dan kompetensi SDM yang sangat kompleks,” jelasnya.

Pada akhir, Prof. Badri kembali menegaskan bahwa “creative class” di perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, start-up merupakan aktor utama dari “creative class” dalam transformasi ekonomi dan industri strategis.

“Hal inilah yang bisa dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana dan diperlukan untuk mentransformasikan ekonomi Indonesia baik ditingkat nasional maupun daerah,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp