Live Session AEE 2021, TECSID Surabaya Bagikan Informasi dan Peluang Pendidikan di Taiwan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Taiwan Education Center (TECSID) Surabaya kembali menyapa pelajar Indonesia melalui live session Internation Hub Airlangga Education Expo (AEE) Virtual 2021. Digelar melalui Zoom Meeting pada Minggu (14/2/2021), acara tersebut menyuguhkan serangkaian informasi mendetail terkait beasiswa maupun peluang pendidikan untuk belajar di negera Taiwan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Manajer TECSID Primasari Cahya Wardhani yang berbagi terkait peran penting TECSID untuk memberikan informasi dan membuka peluang kuliah di Taiwan.

“Sejak hadir di tahun 2017, kami telah mengadakan expo tahunan, konsultasi pendidikan, pelatihan bahasa mandarin, bahkan hingga pemberian beasiswa bagi mereka yang berminat menuntut ilu di Taiwan. Dan semua pelayanan kami diberikan secara gratis,” terangnya.

Menurut Prima, tren mahasiswa Indonesia yang belajar di Taiwan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dipicu oleh lingkungan akademis yang mendukung serta banyaknya beasiswa yang ditawarkan untuk berkuliah di Taiwan.

Maka salah satu contoh kisah sukses mahasiswa Indonesia untuk mengejar pendidikan di Taiwan datang dari Zakiyah Dania Billah. Alumni Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya UNAIR tersebut kini tengah menempuh program Master di Faculty of Foreign Languages and Literature di Asia University Taiwan.

Zakiyah menceritakan bahwa dirinya dahulu mendapat banyak masukan, informasi, dan motivasi dari TECSID untuk mampu melanjutkan studinya di Taiwan. Tidak hanya berhasil meraih mimpinya, Zakiyah bahkan turut sukses mendapat beasiswa Taiwan Education Experience Program (TEEP).

“Peluang untuk kuliah di Taiwan sebenarnya sangat besar. Selain banyak beasiswa yang ditawarkan, persyaratan yang harus disiapkan pun tidak terlalu rumit,” ungkapnya.

Selain itu, Zakiyah juga menyebut lingkungan sosial dan akademik yang baik juga menjadi pertimbangan utamanya untuk memilih Taiwan. Pertama, dari segi biaya hidup Zakiyah menilai bahwa kebutuhan hidup di Taiwan tidak terlalu jauh berbeda dengan di Indonesia. Belum lagi dengan lingkungan sosial yang kondusif.

Sementara untuk urusan akademis, Zakiyah begitu terkesan dengan kualitas dosen serta besarnya toleransi mereka terhadap perbedaan latar belakang mahasiswanya. “Jika ada mahasiswa muslim, dosen pun tidak segan untuk menunda kelas jika jadwal bertabrakan dengan jam ibadah,” imbuhnya.

Melalui pengalaman tersebut, baik Prima maupun Zakiyah mendorong agar mahasiswa maupun pelajar tidak ragu untuk memulai impian belajar di luar negeri. Selain melalui webinar yang difasilitasi Airlangga Global Engagement (AGE) ini, informasi lain dapat pula didapat dengan mendatangi kantor TECSID di Lantai 1 Kantor Manajemen, Kampus C, UNAIR.(*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).