Ignasius Jonan Ingatkan Akademisi untuk Tidak Menunggu Generasi Demi Wujudkan Sustainable Energy

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Alumni FEB UNAIR Ignasius Jonan saat menyampaikan paparan. (Foto: SS YouTube)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) adakan webinar bertajuk Orkestrasi Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Energy Berkelanjutan. Webinar tersebut dilaksanakan pada Senin (15/2/2021) dengan mengundang Ignasius Jonan, SE., CA., MA atau Jonan sebagai pembicara. 

Pada acara tersebut, Jonan mengingatkan peserta webinar bahwa penggunaan energy berkelanjutan atau sustainable energy sudah dimulai di dunia dan mulai memimpin pasar global. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pergeseran jenis perusahaan yang masuk dalam sepuluh perusahaan terbesar di dunia. 

“Pada tahun 2008, dari 10 perusahaan terbesar ada 5 perusahaan yang mengambil sumber daya alam. Namun pada tahun 2010, dari 10 perusahaan terbesar hampir tidak ada perusahaan yang mengambil sumber daya alam,” jelas Jonan.

Pada tahun 2008, lima dari sepuluh perusahaan terbesar didunia yang merupakan perusahaan yang mengambil sumber daya alam tersebut antara lain adalah PetroChina, Exxon, Royal Dutch Shell, Gazprom, dan Sinopec. Tren tersebut kemudian bergeser pada tahun 2018, dimana hampir sepuluh perusahaan terbesar di dunia tidak mengambil sumber daya alam untuk dijual-belikan. Perusahaan tersebut antara lain adalah Apple, Google, Microsoft, Amazon, Facebook, Tencent, Berkshire, Alibaba, J&J, dan JP Morgan. 

Tren penggunaan sustainable energy sudah mulai berkembang adalah adanya data yang menunjukkan bahwa pada tahun 2020, perusahaan Tesla yang memproduksi mobil listrik masuk dalam 10 besar perusahaan di dunia berdasarkan nilai pasar pada Desember 2020. Perusahaan Tesla menempati urutan ke sembilan, mengalahkan perusahaan produsen mobil yang masih memanfaatkan minyak bumi untuk bahan bakar. Padahal, jumlah mobil yang diproduksi oleh Tesla tidak lebih banyak dari perusahaan produsen mobil yang masih memanfaatkan minyak bumi untuk bahan bakar tersebut. 

Tidak hanya Tesla, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited yang didirikan pada tahun 1987 juga menempati Top 20 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar. Jonan menjelaskan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited itu sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi micro chip untuk kendaraan listrik dan untuk artificial intelligent (AI).

“Hal (Data list perusahaan terbesar di dunia, red) tersebut menunjukkan prediksi masa depan yang mendorong sustainable energy,” lanjutnya.

Menurut Jonan, pengembangan sustainable energy sangat penting terutama bagi Indonesia. Hal tersebut karena Indonesia sudah tertinggal hampir sepuluh abad dari negara lain dalam pengembangan sustainable energy

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp