UNAIR NEWS – Keseruan dan kemeriahan Airlangga Education Expo (AEE) 2021 masih terasa di hari kedua (14/2). Usai melangsungkan diskusi dengan Rektor UNAIR, Sabrang, dan Dewi Retno Suminar serta tokoh lainnya pada hari pertama, kali ini AEE di hari kedua melangsungkan diskusi ringan bareng ksatria airlangga.
Hadir dalam kegiatan “Ngobrol Santuy” dengan Ksatria Airlangga, Karina Sabrina mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2020 dan Seno Bagaskoro mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2020. Pada diskusi pembuka, Seno sapaan akrab mahasiswa Ilmu Politik itu mengisahkan perjalanan studi yang cukup unik.
Seno dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sebelum masuk di UNAIR, ia sebelumnya diterima di salah satu perguruan tinggi ternama di Jerman. Namun, kondisi pandemi menjadi salah satu hal untuk mengurungkan mimpi besarnya itu. Tidak ambil pusing, Seno akhirnya mencari jalan agar mimpinya dalam menempuh studi tetap berjalan dan sampailah pada pilihan di Ilmu Politik UNAIR.
“Jalan panjang ini akhirnya mengantarkan saya menemukan tempat yang tepat untuk belajar. Di UNAIR inilah tempat saya untuk mengembangkan diri,” jelasnya.
Masih perihal putusan ke UNAIR usai tidak jadi melanjutkan ke Jerman, Seno juga mengatakan bahwa jalan utama bisa masuk UNAIR hanya lewat SBMPTN. Pasalnya, kesempatan SNMPTN sudah hilang karena dia merupakan angkatan 2019. Untuk itu, agar bisa suskses SBMPTN Seno punya cara tersendiri agar bisa lolos.
“Saat tahu kalau akan ikut SBMPTN, saya harus punya cara dan trik yang tepat untuk bisa menuntaskan soal-soal SBMPTN. Dalam hal ini, saya dalami logika dan cara berfikir dalam menuntaskan SBMPTN,” papar Seno.
Tidak jauh berbeda dengan Seno, dalam kesempatan yang sama Karina dalam paparannya mengatakan bahwa alasan memilih FK UNAIR sudah ia rencanakan sejak duduk di bangku SMA. Meski ia punya bakat dalam dunia jurnalistik, namun kedokteran menjadi jalan yang kini ia tempuh.
“Pesan untuk teman-teman, meski berkesempatan mengikuti SNMPTN, tetap diperlukan untuk belajar dengan baik SBMPTN. Ini menjadi antisipasi jika nanti belum diterima, namun jika diterima alhamdulillah,” ujarnya.
Rencana lain, sambungnya, seperti tetap belajar SBMPTN meski berkesempatan ikut SNMPTN merupakan hal yang penting. Pasalnya, dalam mempersiapkan seleksi diperlukan mental dan jiwa yang matang.
“Jadi, meski berkesempatan ikut SNMPTN harus tetap membangun jiwa SBMPTN,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan