UNAIR Talk Ulas Informasi Seputar SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ketua LTMPT dan Rektor UNAIR Prof. Nasih saat memberikan paparan seputar SNMPTN dan UTBK-SBMPTN. (Foto: SS via YouTube)

UNAIR NEWS – Informasi seputar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN), menjadi informasi yang ditunggu oleh seluruh siswa kelas XII yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab publik, Universitas Airlangga bersama LTMPT menggelar UNAIR Talk yang mengulas informasi seputar SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua LTMPT 2021 dan sekaligus Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih yang memberikan paparan informasi melalui zoom dan YouTube pada Rabu (10/2). Dalam paparan utama, Prof. Nasih menegaskan tentang proses finalisasi nilai pada proses pendaftaran SNMPTN. Menurutnya, seluruh siswa dan guru wajib memperhatikan apakah status pendaftar siswa sudah eligible.

“Karena jika status siswa belum eligible maka nanti tidak bisa melakukan proses-proses selanjutnya,” tandas Prof. Nasih. “Khusus Sekolah yang belum Finalisasi Kurikulum dan atau finalisasi nilai diperpanjang sampai 10 Februari Pukul 15.00,” imbuhnya.

Selanjutnya, Prof. Nasih juga menyinggung seluruh siswa yang sudah eligible. Terdata, per 8 Februari sudah ada 837.245 siswa yang eligible. Namun, karena kuota SNMPTN tahun ini ada sekitar 100.000 an tentu hal tersebut menunjukkan persaingan yang cukup tinggi.

“Ingat persaingannya sangat tinggi, jadi diperlukan kehati-hatian dan diperlukan banyak pertimbangan tertentu dalam memilih program studi. Kami juga berharap, kawan-kawan yang mengikuti SNMPTN ini benar-benar minat pada program studi tersebut. Jangan asal memilih dan asal masuk, karena jika sudah diterima SNMPTN, maka tidak ada kesempatan untuk bisa mendaftar UTBK-SBMPTN,” jelas Prof. Nasih.

Tidak hanya itu, pada paparan selanjutnya Prof. Nasih juga meminta seluruh guru dan siswa pendaftar untuk memperhatikan proses jadwal yang sudah ditentukan. Guru Besar FEB UNAIR itu juga mengimbau agar pendaftar tidak melakukan proses diakhir waktu pendaftaran. Selain itu, dalam memilih program studi, sekali lagi diperlukan diskusi dan pertimbangan yang matang antara siswa dengan guru dan orang tua.

“Kami tidak henti-henti mengingatkan agar bisa menghindari proses pendafatarn di waktu-waktu akhir. Selain itu, sekali lagi dalam memilih program studi harap didiskusikan dengan baik antara siswa, guru, dan orang tua. Karena prodi ini nanti akan menentukan proses belajar selama 4 tahun dan karir ke depannya,” papar Prof. Nasih.

Pada paparan selanjutnya, Prof. Nasih juga menyinggung perihal golden ticket yang sudah menjadi tradisi di UNAIR setiap tahunnya. Dalam hal itu, seluruh peserta pendaftar SNMPTN diberikan kesempatan mendapatkan golden ticket dengan beberapa syarat yang ditentukan. Mulai dari peraih emas olimpiade internasional, penghafal kitab suci dari sekolah umum yang bereputasi, dan pemimpin organisasi dari sekolah yang memiliki prestasi baik.

“Hal ini kenapa kami lakukan, karena SNMPTN secara umum merupakan seleksi yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dan prestasi,” tuturnya.

Ketua LTMPT dan Rektor UNAIR Prof. Nasih saat menyampaikan paparan.

Perihal SBMPTN Prof. Nasih menjelaskan bahwa pada tahun 2021 materi tes ada dua, ialah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS).  Untuk TPS, kisi-kisi yang diujikan adalah mengukur kemampuan kognitif yang terdiri dari kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, dan kemampuan memahami bacaan dan menulis.

“TPS ini baik Soshum dan Saintek sama,” tandasnya.

Kemudian untuk TPA, jelasnya, akan mengukur kemampaun peserta dalam pemahaman pengetahuan dan keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi. TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten matapelajaran yang dipelajari di sekolah.

“Penekanan tes adalah pada Higher Order Thinking Skills (HOTS),” tegas Prof. Nasih.

Selanjutnya, dalam proses pendaftaran UTBK di tengah pandemi, Prof. Nasih mengingatkan agar peserta melakukan pembayaran pendaftaran secara online.

“Kami berharap, agar semua peserta tetap jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan yang berlaku. Kami berharap dalam pelaksanaan UTBK nanti Covid-19 bisa terkendali. Jika ke depan ada proses vaksinasi yang sudah melibatkan siswa, semua siswa bisa mengikutinya,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).