Strategi Terkini untuk Memerangi COVID-19 di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi vitus Corona. (Sumber: Tekno Tempo.co)

Wabah penyakit akibat Coronavirus 2019 (COVID-19) sekitar akhir Desember 2019 di Tiongkok merupakan penyebaran virus yang cepat dan luas. Wabah ini telah membawa kita menghadapi krisis kesehatan yang luar biasa di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa wabah COVID-19 dianggap sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Pada 5 Oktober 2020, jumlah kasus yang terkonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 2,2 juta kasus baru dengan 39.000 kematian secara global. Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia diprediksi akan sangat menderita dengan  jangka waktu yang lebih panjang dari negara lain. Banyak yang mempercayai bahwa jumlah kasus sebenarnya jauh melampaui jumlah tes yang telah dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR). Tes yang telah dilakukan saat ini dinilai tidak cukup untuk mencerminkan kemungkinan besar kondisi infeksi sebenarnya di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan kasus fatality rate di Indonesia pada tanggal yang sama mencapai 3,8%. Capaian tersebut merupakan persentase yang lebih tinggi dari hasil global yaitu sebesar 3,1%. Lokasi geografis dan kondisi budaya serta kurangnya fasilitas dan sumber daya yang dimiliki, belum lagi dampak ekonomi dan sosial dari krisis kesehatan ini telah menjadi tantangan dalam mengelola COVID-19 di Indonesia.

COVID-19 adalah penyakit akut, tetapi penyakit tersebut juga dapat menjadi penyakit serius yang mungkin saja dapat menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan terjadinya kerusakan alveolar secara massif serta gagal napas progresif. Kasus fatality rate COVID-19 sangat bervariasi dari satu negara dengan negara lain. Namun, angka kematian tampak lebih tinggi pada lansia dan orang-orang dengan penyakit penyerta. Waktu inkubasi COVID-19 adalah lima sampai enam hari, dan berkisar dari satu sampai empat belas hari setelah terpapar. Bukti saat ini menunjukkan bahwa penularan utama bersal dari droplet, kontak langsung dan transfer aerosol.

Pemerintah Indonesia telah mengatur sebuah Gugus Tugas untuk COVID-19 pada Maret 2020 yang kemudian mengeluarkan sebuah Guideline for Medical Rapid Respon dan Aspek Kesehatan Masyarakat COVID-19 di Indonesia. Pedoman tersebut sementara ini ditargetkan untuk para tenaga medis dan masyarakat umum dalam hal menginformasikan cara untuk mengurangi dampak dan tingkat kematian. Pedoman tersebut telah direvisi beberapa kali sampai revisi kelima yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2020.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dari Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga berhasil mempublikasikan artikel pada salah satu jurnal internasional, yaitu The New Armenian Medical Journal. Artikel yang berjudul “Current strategy to combat COVID-19 in Indonesia” ini membahas mengenai situasi COVID-19 saat ini di Indonesia serta langkah-langkah dan kebijakan apa saja yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan pandemik yang dibandingkan dengan pedoman dan ketentuan internasional yang diterapkan di negara lain.

Satgas COVID-19 yang telah dibentuk oleh pemerintah berfungsi untuk menetapkan strategi dan regulasi dalam mengendalikan penularan penyakit dan memberikan perawatan kesehatan yang optimal serta meminimalkan dampak pandemik terutama di sektor fundamental seperti pertumbuhan ekonomi. Namun, jumlah kasus baru terus meningkat dan tingkat kematian kasus yang tinggi terus di atas tingkat global. Banyak kekhawatiran yang berkaitan dengan kondisi yang memprihatinkan seperti kurangnya pemberdayaan untuk melakukan tes, penelusuran, dan perlakuan ke pusat kesehatan. Hal tersebut juga sejalan dengan kurangnya disiplin dan kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Beberapa kondisi juga diperparah oleh stigma sosial dari penyakit, ketidaksiapan dalam menerapkan pembatasan sosial skala yang besar, dan fasilitas perawatan kesehatan yang tidak memadai untuk menangani penyakit.

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel ini adalah Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia yang sedang menghadapi tantangan besar dalam mengelola COVID-19. Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk menyesuaikan dengan pedoman sementara dari WHO dan meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengatasi wabah, namun jumlah kasus terus meningkat seiring dengan jumlah kematian. Masih banyak upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menetapkan dasar contact tracing  sampai meningkatkan jumlah tes untuk konfirmasi kasus serta meningkatkan fasilitas rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi parah dan penyakit kritis. Dan yang utama subjek itu, meningkatkan kesadaran warga untuk mengurangi transmisi mungkin yang paling mendasar usaha yang harus selalu menjadi perhatian.

Informasi yang lebih rinci dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di The New Armenian Journal, berikut kami sertakan link rujukannya,

https://ysmu.am/website/documentation/files/e1cafa81.pdf

Penulis: Muhammad Miftahussurur

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).