Mengenal Wayan Supadno, Sosok Petani Sukses Mantan TNI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wayan Supadno, Seorang mantan Mayor TNI yang kini jadi Petani sejati. (Foto: Ilustrasi YouTube)

UNAIR NEWS – Sudah dikenal sejak lama Indonesia sebagai Negara Agraris. Sosok Petani dan Pengusaha bidang pertanianlah yang jadi tolak ukur seberapa hebat Negara dengan corak Agraris tersebut. Tiap tahun hingga kini, minat untuk menjadi petani mengalami degradasi di berbagai segmen umur. Melihat keadaan tersebut, justru terdapat peluang besar bisnis jangka panjang. Begitu sekiranya pandangan dari sosok Wayan Supadno, Seorang mantan Mayor TNI yang kini jadi Petani sejati.

Wayan merupakan alumni Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 87 Program Studi D-III Fisioterapi Fakultas Non-Gelar Kesehatan (FNGK). Dilansir dari Channel Yotube Pak Tani Bangkit, Pria kelahiran Banyuwangi, 20 Juni 1967 tersebut rupanya mengalami kehidupan yang tak mudah hingga menjadi petani sukses seperti sekarang.

Ketika masuk UNAIR, sempat Ia ditangisi oleh ibundanya lantaran takut tak mampu untuk membiayai studinya. Tak ingin menjadi beban keuangan tambahan keluarga atas biaya kuliahnya, Wayan berkuliah sambil kerja. menjual buku hingga bekerja di rumah orang. Alhasil, berkat kerja keras dan usahanya, setelah keluar dari UNAIR Ia bekerja di perusahaan farmasi selama 2 tahun hingga Wayan dilantik dengan pangkat Letnan 2 dan menjadi guru pelatih militer.

Beberapa kali mendirikan usaha, Ia bangkrut sekitar 30 milyar. Hal tersebut diakuinya lantaran upaya ekspansi bisnis dan kesalahan dalam bermitra sehingga Ia pun menjual aset demi menutupi hutangnya. Tak mau hanya duduk termenung meratapi nasib, Wayan bangkit kembali bersama semanagat yang masih tersisa. Ia bangkit dengan membawa 5 kiat untuk menjadi petani sukses, yaitu kuasai diri,  cinta pekat kepada Tuhan, konsolidasi bisnis, buat rencana strategi terbaru, dan pintar mengelola para orang pintar.

Sukses besar sebagi petani, rupanya Wayan memiliki sebuah harapan besar bagi Negeri ini. Ia menawarkan sebuah konsep pemikiran kepada pemerintah. Konsep tersebut yakni transmigrasi swakarsa mandiri guna bertani buah naga bagi masyarakat dengan kesulitan lahan atau pemuda yang berkeinginan menjadi petani sukses. Dimana terkait dengan pendanaan, uang muka dibayar pemerintah, kekurangan di support perbankan dan dilunasi dari hasil pertaniannya.   

“Sungguh saya tidak habis pikir, banyak anak muda dan sarjana pertanian yang ingkar janji dari profesinya, tidak mau juga jadi pengusaha pertanian sukses. Indonesia sebagai negara agraris tapi masih kekurangan sumber daya manusianya,” ungkap keresahan Wayan tentang sektor pertanian.

Wayan juga memberikan ajakan bagi pemuda dan orang yang ingin menjadi petani atau pengusaha pertanian yang sukses untuk menjadi petani yang cerdas dengan melihat potens di luar Pulau Jawa.

“Bertani membutuhkan tempat, lahan sempit membutuhkan pengganti, diluar Pulau Jawa masih banyak lahan tidur, subur, murah harganya. Mari menjadi petani yang cerdas. Potensi tidak hanya di Pulau Jawa. NKRI ini, bangsa ini, begitu luasnya,” ujar ajakannya. (*)

Penulis : Rista Novianti

Editor  : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).