Kandungan Protein dan Lemak dari Telur Itik Alabio untuk Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Majalah Infovet

Saat ini, telur dikenal sebagai salah satu sumber nutrisi hewan yang bergizi tinggi. Telur mengandung protein berkualitas tinggi karena memiliki komposisi lengkap asam amino esensial yang digunakan sebagai penanda kualitas protein dari sebuah makanan. Selain itu, telur itik dapat dimakan dengan berbagai menu, seperti digoreng dan direbus, atau bahkan sebagai pengganti telur ayam, misalnya untuk bahan dalam pembuatan kue. 

Itik merupakan salah satu golongan unggas yang sudah banyak berkembang di peternakan Indonesia, meskipun belum sepopuler ayam. Itik memiliki potensi besar sebagai penghasil telur dan daging. Dibandingkan unggas lainnya, itik memiliki kekebalan yang baik terhadap penyakit. Itik menyumbangkan lebih dari 18.000 ton telur, atau sekitar 16% dari produksi telur nasional pada 2005. Menurut Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia, produksi telur itik nasional pada 2011-2015 relatif stabil. Peningkatan pertumbuhan dari tahun 2014 hingga 2015 sebesar 3,49%. 

Telur itik Alabio sangat digemari terutama oleh masyarakat Kalimantan Selatan yang lebih menyukai telur itik dibanding telur ayam. Kandungan nutrisi telur itik sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi itik tersebut. Satu butir telur itik mengandung beberapa komponen antara lain 66% air dan 34% kandungan kering yang terbagi menjadi 12% protein, 10% lemak, 1% karbohidrat, dan 11% abu. Kuning telur mengandung sekitar 48% air dan 33% lemak. Kuning telur juga mengandung vitamin, mineral, dan kolesterol. Putih telur mengandung protein, terutama lisozim yang memiliki manfaat sebagai antibakteri.

Penelitian kami berlokasi di Desa Hambuku Raya dan Desa Putat Atas, Kecamatan Sungai Pandan, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Hulu Sungai Utara terletak di antara 2°-3° Lintang Selatan dan 115°-116° Bujur Timur, dengan ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini terdiri dari tiga kelompok. Setiap kelompok ditempatkan dalam kandang yang berbeda dan tidak berdekatan antara satu kandang dengan yang lain. Sepuluh telur per kelompok diuji untuk mengetahui kualitas protein dan kadar lemaknya. Pemeriksaan dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Rata-rata kadar protein telur itik Alabio pada setiap kelompok hampir sama. Kelompok 1 menunjukkan rata-rata 11,13%, diikuti oleh kelompok 2 sebesar 11,06% dan kelompok 3 sebesar 11,03%. Kadar lemak telur itik Alabio pada masing-masing kelompok tidak berbeda. Kadar lemak tertinggi adalah kelompok Putat Atas. Pada penelitian ini kadar protein telur tertinggi adalah 11.13%. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara masing-masing kelompok. Protein telur menurun selama masa penyimpanan. Kadar protein telur setelah penyimpanan selama 28 hari adalah 9,85% -10,4%. Sedangkan kadar protein telur segar adalah 12,8% -13,4%.

Komposisi kimiawi telur merupakan salah satu faktor penting dalam nutrisi unggas. Oleh karena itu, pemilihan pakan juga harus memperhatikan kandungannya agar dapat mendukung hidup sehat. Faktor-faktor yang menentukan produksi telur adalah genetik, gizi, umur, jenis kandang, sistem pemeliharaan, dan suhu. 

Lemak, protein, dan karbohidrat adalah sekelompok makronutrien. Kandungan protein dan lemak dalam makanan sangat penting bagi kehidupan hewan dan manusia karena memiliki senyawa anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu: C, H, O dan N. Peran protein dalam tubuh antara lain sebagai bahan pada proses pembuatan (dalam kromosom), antibodi, dan untuk mengganti sel jaringan yang rusak. Sementara itu, lemak berperan sebagai penyusun dinding sel dan material biomolekuler. Lemak juga merupakan sumber kalori, sumber esensial asam lemak tak jenuh adalah linoleat dan linolenat, serta sumber alami vitamin larut minyak yaitu vitamin A, D, E, dan K.

Protein dalam telur akan meningkat jika kadar protein dalam pakan mencukupi. Penentuan kebutuhan protein selalu dikaitkan dengan tingkat energi dalam pakan karena protein dapat digunakan sebagai sumber energi dan dibutuhkan dalam pembentukan protein. Periode bertelur membutuhkan suplemen asam amino dari pakan, terutama asam amino esensial. Oleh karena itu, penelitian kami memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan gizi pada telur itik Alabio. Kesimpulan dari penelitian kami adalah kualitas protein dan lemak telur itik Alabio tergolong baik. Oleh karena itu, temuan ini menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya tentang itik Alabio di masa mendatang. Sumber pangan berbasis kekayaan lokal menjadi sangat penting saat ini untuk menunjang kesejahteraan masyarakat lokal dan juga secara nasional.

Penulis: Sri Pantja Madyawati

Judul: First Report of Protein and Fat Level of Alabio Duck (Anas platyrhynchos Borneo) Eggs in Hulu Sungai Utara, Indonesia for Improving Human Health

Link: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/12152

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).