Rendahnya Konsumsi Sayur dan Buah Balita di Daerah Rawan Pangan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kemenkes

Kerawanan pangan merupakan masalah yang banyak dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia. Ketahanan pngan keluarga ini dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan. Kebiasaan makan yang telah terbentuk sejak kecil berkontribusi besar terhadap kebiasaan makan pada saat dewasa. Hal ini yang menarik perhatian dosen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Rian Diana, Annis Catur Adi, dan Dini Ririn Andrias untuk melihat bagaimana kebiasaan makan anak balita di daerah yang rawan pangan.

Studi tersebut menemukan tingginya presentase keluarga yang rawan pangan (71,9%), terutama tingkat ringan. Hampir semua anak balita mengonsumsi nasi (setiap hari ) dan nasi jagung (tiga kali seminggu). Tempe dan tahu juga banyak dikonsumsi anak hampir setiap hari. Ikan dan telur cukup populer dan disukai oleh balita dan dikonsumsi hampir setiap hari. Sementara itu, konsumsi sayur dan buah cukup rendah dibandingkan jenis makanan lainnya. Bayam dan wortel merupakan sayur yang paling banyak dikonsumsi, sendangkan buah yang banyak dikonsumsi adalah jeruk dan pisang.

Hasil studi ini memperlihatkan bahwa anak balita cukup terlindungi dari kelaparan. Orangtua dapat menyediakan makanan sumber karbohidrat (nasi, nasi jagung) dan protein (ikan, telur, tempe, tahu) untuk balita baik pada keluarga yang rawan pangan maupun tahan pangan. Tingginya ketersediaan pangan sumber protein dengan harga yang terjangkau menjadikan makanan tersebut terbiasa diberikan pada anak balita. Kangkung merupakan sayuran yang banyak disukai oleh balita. Pisang dan jeruk merupakan buah yang selalu tersedia sepanjang tahun dengan harga yang relatif murah. Oleh karena itu, jeruk dan pisang ini dapat menjadi pilihan buah yang sehat, terjangkau dan disukai anak balita didaerah rawan pangan. Keluarga balita yang tinggal didaerah rawan pangan dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang memiliki ketersediaan yang tinggi dan harga yang terjangkau seperti kangkung, jeruk dan pisang. 

Penulis: Rian Diana, M.Si

Referensi: Diana R, Adi AC, & Andrias DA. 2020. Children’s dietary habit in food insecure area Madura island Indonesia. Future of Food: Journal on Food, Agriculture and Society. 8 (3) October 2020. DOI:10.17170/kobra-202007201469. 

Link: https://www.thefutureoffoodjournal.com/index.php/FOFJ/article/view/290 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).