Ekstrak Sambiloto Meningkatkan Kemampuan Performa Model Hewan yang Terinfeksi Escherichia Coli

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh KlikDokter

Peternakan unggas mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahun, baik dalam produksi maupun konsumsi. Namun perkembangannya menjadi sulit, salah satunya oleh colibacillosis disebabkan Avian Pathogenic Escherichia coli (APEC). Penurunan produksi akibat colibacillosis cukup mengkhawatirkan. Kondisi ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

APEC menyerang sistem reproduksi, mempengaruhi produksi telur harian atau HDP. Ayam petelur yang terpapar APEC menyebabkan penurunan HDP sebesar 60%. Antibiotik biasanya digunakan sebagai pengobatan untuk colibacillosis. Pemberian antibiotik sintetik dilakukan sebagai upaya menghilangkan APEC. Namun, pemberian obat menyebabkan residu antibiotik di organ dan resistensi bakteri, menciptakan kemampuan obat yang lebih rendah untuk mengatasi penyakit. APEC memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap obat sehingga penggunaan antibiotik secara terus menerus, seperti enrofloxacin, oxytetracycline, dan sulfadimethoxine, tidak akan mengatasi APEC.

Resistensi antibiotik memengaruhi kinerja ayam. Diperlukan pengobatan alternatif, yang memiliki fungsi serupa dengan antibiotik sintetis tetapi efek sampingnya lebih sedikit. Salah satunya dengan memanfaatkan tumbuhan obat. Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan obat yang sangat tinggi. Salah satu tanaman obat potensial yang dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik adalah sambiloto. Daun sambiloto memiliki sifat analgesik, anti inflamasi, antimalaria, antivirus, imunostimulator, antibakteri, hepatoprotektif, antikanker.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan banyak sumber obat alami. Ini memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan yang berbeda, di mana 7.000 di antaranya diketahui memiliki khasiat obat. Sambiloto merupakan ramuan obat yang dibudidayakan di Asia Tenggara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai obat tradisional di Taiwan, China, India, dan Thailand untuk mengobati infeksi, masuk angin, demam, radang, dan diare. Andrographolide merupakan diterpene lakton utama dari sambiloto yang mengandung 1,7% daun kering dan 0,8% batang. Sambiloto dan andrographolide belakangan ini cukup diminati karena beragam fungsi fisiologis dan potensi terapeutiknya, termasuk antioksidan, antiradang, antiapoptosis, antaterosklerotik, antikanker, antivirus, antivirus dan hipoglikemik.

Tanin merupakan salah satu senyawa polifenol yang memiliki sifat antibakteri. Tanin dapat menghambat adhesi sel bakteri yang menempel pada sel inang, menghambat enzim dan mengganggu transpor protein pada lapisan sel. Tanin menyebabkan lisis pada sel bakteri melalui tekanan osmotik dan tekanan fisik. Flavonoid dalam sambiloto dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang, antialergi, dan antitrombosis. Penelitian kami sebelumnya menemukan bahwa ekstrak Phyllanthus niruri L. dapat meningkatkan respon imun pada ayam petelur yang terinfeksi E. coli.

Konsumsi pakan pada perlakuan P0+ tertinggi yaitu sebesar 115,85 gram/ekor/hari. Sedangkan yang terendah adalah perlakuan P3 dengan nilai 85,60 gram/ekor/hari. Peningkatan konsumsi pakan pada kelompok APEC tanpa pengobatan diduga karena pakan tidak dapat diserap dengan baik oleh usus yang terinfeksi dan menyebabkan banyak makanan terbuang percuma. Konsumsi pakan pada kelompok P1 dan P2 menurun karena ayam yang terinfeksi diberi ekstrak sambiloto dengan konsentrasi masing-masing 10% dan 20%. Sambiloto mengandung senyawa tanin yang dapat melapisi mukosa usus sehingga penyerapan pakan terhambat. Senyawa tanin yang terkandung pada tanaman sambiloto mampu mengurangi penyerapan pakan dengan cara mengendapkan protein mukosa di usus sehingga memungkinkan untuk mengurangi konsumsi pakan. Konsumsi pakan pada kelompok P0- menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok P3, hal ini disebabkan adanya APEC di usus. Pada konversi pakan menunjukkan hasil P- 1,41; P+ 2,21; P1 1,91; P2 161; P3 1,29. Konversi pakan yang rendah menunjukkan hasil yang bagus. Hasil produksi telur harian menunjukkan P- 97%; P+ 82,5%; P1 87,5%; P2 95%; P3 97,5%. Berdasar hasil tersebut pemberian ekstrak sambiloto dapat menyembuhkan kerusakan infundibulum ayam yang terinfeksi APEC. Proses penyembuhan ini menormalkan pembentukan telur dan produksi. 

Penulis : Emy K. Sabdoningrum

Link: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/12167

https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85098977679&origin=resultslist

Sri Hidanah, Emy Koestanti Sabdoningrum, Mohammad Anam Al Arif, Arif Nur Muhammad Ansori, Tanika Putri Hasanah, Laurensia Viola Artha Widaya. Sambiloto (Andrographis paniculata) Extract Improves the Performance of Animal Model Infected with Escherichia coli. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology. 14(4). Desember 2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).