Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kepemimpinan dalam Menerapkan Kesiapan Operasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Radar Palembang

Sebuah proyek yang dilakukan oleh perusahaan harus dapat berkembang melalui semua jenis kegiatan manajemen terstruktur yang dapat memastikan keberhasilan awal operasi. Untuk itu diperlukan suatu langkah penting untuk mengenali perlunya tahapan operasi khusus pada proyek yang sedang dikerjakan. Artinya kerangka kerja yang sekarang digunakan untuk persiapan operasional dan kesiapan yang telah diadopsi harus memastikan bahwa proyek tidak hanya selesai, tetapi juga setelah proyek berhasil dilaksanakan (Al-Mazrouie et al., 2020). Dengan begitu, mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan kesiapan operasi menjadi penting untuk diketahui.

Kesiapan merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan atau menimbulkan respon dan reaksi terhadap suatu situasi yang akan atau sedang dihadapi (Fandiano, 2019). Al-Mazrouie et al., (2020) menyatakan bahwa kesiapan operasi merupakan elemen penyusun pelaksanaan proyek. Faktor kesiapan operasi selalu menyesuaikan pemindaian untuk menemukan informasi risiko konkret dalam menangani area tertentu dari suatu operasi atau transisi operasional. Melalui kesiapan akan fokus pada suatu tindakan untuk memastikan bahwa sistem tersedia (bila diperlukan) pada tahap pertama operasi dilakukan. Selain itu, reliabilitas juga akan terpengaruh karena berfokus pada memastikan hal-hal setelah sistem beroperasi. Menurut (Khan, (2019) perubahan pada tahap selanjutnya dari suatu proyek atau selama tahap operasi, umumnya lebih mahal dan mungkin memerlukan perubahan yang kompleks.Kesiapan operasi akan memastikan bahwa fasilitas produksi dirancang, ditugaskan, dibangun, dan dimulai dengan take mempertimbangkan persyaratan operasi siklus hidup yang sesuai, dan ini akan mengarah pada peningkatan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, hemat biaya, aman, lancar, dan cepat ke tingkat produksi yang ditargetkan.

Dalam studi ini, kita akan mengacu pada hal-hal yang dapat mempengaruhi kesiapan operasi. Karena melalui kesiapan operasi ini akan menjelaskan dan memastikan bahwa pada saat penyerahan aset yang siap untuk dioperasikan, mereka mampu melakukan operasi yang efisien dan aman terhadap aset tersebut secara berkelanjutan (Khan, 2019). Tata kelola perusahaan yang baik telah diakui secara luas di industri dan pemerintahan saat ini. Secara umum penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan menunjukkan kesehatan perusahaan (Mardiana, 2018). Secara definisi, tata kelola perusahaan yang baik adalah sistem yang dapat mengontrol dan mengawasi perusahaan yang akan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (Mardiana, 2018). Tata kelola perusahaan yang baik perlu diperhatikan dan diwujudkan dalam sistem pengendalian perusahaan, karena dapat menjaga kinerja perusahaan yang optimal, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di suatu perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa mekanisme pemantauan tata kelola perusahaan. Selain itu diketahui bahwa prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik akan berpengaruh terhadap pencapaian keberlanjutan perusahaan (Dasuki & Lestari, 2019). Dengan demikian, pada akhirnya perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik dapat menghasilkan keunggulan kompetitif dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan. Untuk sukses tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan suatu proyek, penelitian ini mengharapkan tata kelola perusahaan yang baik dapat menjadi faktor pendukung dalam mewujudkan kesiapan operasional.

PT Adaro Energy Tbk adalah perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia dan produsen batubara terbesar kedua. Adaro Energy telah berkembang menjadi organisasi yang terintegrasi secara vertikal dengan anak perusahaan yang berpusat pada energi termasuk pertambangan, pemuatan kapal, transportasi skala besar, pengerukan, layanan pelabuhan, pemasaran dan pembangkit listrik. Perusahaan juga mengoperasikan tambang batu bara tunggal terbesar di Indonesia (Kalimantan Selatan) dan berkomitmen untuk menjadi grup pertambangan dan energi utama di Asia Tenggara (https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/profil-per company / adaro- energy / item191). Perusahaan PT Adaro Energy Tbk mengoperasikan konsesi di Kalimantan Selatan (lokasi penambangan utama Adaro Energy) melalui anak perusahaannya Adaro Indonesia, yang melibatkan tiga tambang: Tutupan, Wara dan Paringin. Batubara yang dihasilkan dari tambang di PT Adaro Energy Tbk diketahui dipasok ke pembangkit listrik kelas atas di Indonesia dan dunia. Adaro Energy juga memiliki aset pertambangan di Sumatera bagian selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan bagian timur.

Untuk mengoperasikan konsesi di Kalimantan Selatan secara efektif, studi ini mengusulkan pengaruh tata kelola perusahaan yang baik dan kepemimpinan dalam proses menciptakan kesiapan operasi yang sukses. Dengan demikian, diharapkan PT Adaro Energy Tbk dapat mencapai keunggulan kompetitif dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengukur pengaruh good corporate governance dan kepemimpinan dalam proses mewujudkan kesiapan operasional.Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dan dianalisis, diperoleh kesimpulan yang dapat diambil adalah uji f maka dapat disimpulkan variabel baik tata kelola perusahaan (X1) dan variabel kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel kesiapan operasi (Y). Nilai probabilitasnya adalah 0,000, <0,05. Berdasarkan uji signifikansi t-value, hipotesis pertama menunjukkan bahwa good corporate governance tidak berpengaruh terhadap kesiapan operasi (0,159> 0,05). Pengujian hipotesis kedua berdasarkan nilai t signifikansi menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kesiapan operasi (0,000 <0,05). Didukung oleh pernyataan dari Khan, (2019) bahwa melalui kesiapan operasi akan menjelaskan dan memastikan bahwa pada saat penyerahan aset yang dipersiapkan untuk beroperasi, mereka mampu melakukan operasi yang efisien dan aman terhadap aset tersebut secara berkelanjutan. Sehingga pengaruh kepemimpinan dapat mewujudkan hal tersebut sebagaimana mestinya.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi oleh manajemen perusahaan dalam mengukur seberapa besar pengaruh variabel good corporate governance (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variabel kesiapan operasi (Y). Untuk mewujudkan keberhasilan dan keberhasilan perusahaan dalam proses operasional proyek, disarankan untuk dapat mengkaji lebih dalam kesiapan pelaksanaan operasi melalui pengkajian kebijakan perusahaan dengan baik dan tepat. Informasi rinci dan perilaku dari manajemen perusahaan perlu diatur dengan benar, dan juga disarankan untuk mendefinisikan tanggung jawab dan wewenang otoritas perusahaan dengan lebih baik. Selanjutnya disarankan agar peran pemimpin lebih mengarahkan pengikut atau bawahan dalam mencapai tujuan bersama dengan menciptakan pengaruh yang lebih fokus, berwibawa, efektif, dan terkontrol. Selain itu, menghadapi kemungkinan yang mungkin terjadi, diharapkan beberapa variabel atau indikator pengukuran perlu ditambah atau dieksplorasi lebih jauh, sehingga kesiapan operasi dapat memberikan pengaruh yang lebih baik.

Penulis : Prof. Dr. Anis Eliyana, S.E., M.Si.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

http://www.sysrevpharm.org//index.php?fulltxt=29863&fulltxtj=196&fulltxtp=196-1605202318.pdf

(The effect of good corporate governance and leadership in applying operations readiness)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).