Pengaruh Kepuasan dan Motivasi terhadap Keberhasilan Bisnis Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi UMKM Surabaya. (Sumber: Kompasiana)

Tidak diragukan lagi, usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Salah satu tren peningkatan yang paling umum dalam ekonomi modern adalah kewirausahaan, yang sangat terkait dengan UKM. Pasalnya, sistem ekonomi dan bisnis tidak akan berfungsi secara optimal kecuali jika didukung oleh UKM (Hasan & Almubarak, 2016). Kewirausahaan sangat penting bagi perekonomian, karena mesin pertumbuhan ekonomi dan pengembangan lapangan kerja adalah kewirausahaan (Abdulwahab & Al-damen, 2015). Pentingnya dan peran kewirausahaan dapat diringkas sebagai berikut: mereka memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, mereka adalah tulang punggung pembangunan negara, mereka memainkan peran utama dalam menciptakan lapangan kerja dan menciptakan kekayaan.

Menurut Hasan & Almubarak, (2016) kewirausahaan berfungsi untuk mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dan digambarkan sebagai “proses inovasi dan produksi dengan elemen empat dimensi: individu, organisasi, faktor dan proses lingkungan”. Lebih jauh, dinyatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu operasi yang melibatkan penemuan, evaluasi dan eksploitasi peluang untuk mengimplementasikan produk dan jasa baru, serta cara pengorganisasian, pasar, proses dan bahan mentah, dengan mengatur upaya yang sebelumnya tidak tersedia. Pada hakikatnya setiap orang bisa menjadi wirausaha, namun terdapat tingkat keinginan dan komitmen yang bervariasi pada setiap orang untuk memulai sebuah perusahaan. Seorang wirausahawan harus dapat mengenali peluang yang ada, mengetahui kekuatan dan keterbatasan rival dan perusahaannya sendiri, menyelesaikan tantangan, serta mengembangkan dan melaksanakan strategi yang tepat untuk bisnisnya, guna mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Harus ada kepuasan dari seorang wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Menurut Rezvani et al. (2016), kepuasan kerja dapat meningkatkan ekspektasi bahwa karyawan akan memiliki kinerja yang tinggi dan upaya yang dilakukan akan menghasilkan perilaku yang diinginkan. Hal ini dikarenakan pengalaman emosional positif yang dihasilkan dari kepuasan kerja akan mendorong munculnya ide-ide baru dan inovatif serta meningkatkan terciptanya modal fisik, mental, sosial dan psikologis untuk meningkatkan peluang kesuksesan bisnis (Buric & Moe, 2020).

Pekerjaan ini dilakukan di industri desa Morokrembangan, karena berdasarkan survey pendahuluan, pengrajin di Morokrembangan cenderung kurang puas dengan usahanya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu banyaknya produk China yang masuk ke pasar Indonesia akibat ditandatanganinya ACFTA (Asean China Free Trade Agreement) oleh pemerintah, jaringan pemasaran yang luas, implementasi program pemerintah yang tidak berkesinambungan (melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan).

Faktor motivasi juga penting dalam membina perusahaan yang produktif. Menurut Gheitani, Imani, Seyyedamiri, & Foroudi, (2019), motivasi adalah kecenderungan yang melekat untuk mencari tantangan perkembangan baru dan menggunakan keterampilan pribadi untuk menemukan dan belajar dalam suatu bisnis. Dalam menjalankan usaha, seorang pengusaha harus memiliki motivasi untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju; Hal ini sejalan dengan teori motivasi berprestasi yang diajukan oleh Mc Clelland. Ketika ambisi, impian, harapan, ambisi perusahaan terpenuhi, mereka dapat berkontribusi pada kepuasan. Mengetahui faktor motivasi yang mendorong orang untuk berwirausaha adalah penting karena dapat memberikan informasi berharga kepada pemerintah atau lembaga mana pun untuk merancang program dan metode yang sesuai untuk digunakan dalam meningkatkan kewirausahaan (Syarifah & Maya Putra, 2017); Dalam penelitian ini motivasi utama pengrajin tas adalah untuk mendirikan perusahaan yang berkelanjutan, khususnya bagi para pendatang di wilayah Morokrembangan (karena sebagian besar pengrajinnya adalah kaum urban Lamongan).

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan Part Least Square (PLS) dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis.

2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis.

Yang mana dapat menjadi saran terhadap Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus melaksanakan program pelatihan kewirausahaan yang tepat dan harus terus menerus meningkatkan daya saing dan mendukung keberhasilan usaha kampung Morokrembangan Surabaya, serta sebagai kemudahan dalam urusan pemasaran dengan menyediakan stand gratis di Pusat Grosir Surabaya dan seluruh Mall di Surabaya untuk meningkatkan omzet penjualan pengrajin Morokrembangan Surabaya. Pemerintah kota juga harus membantu dalam hal permodalan melalui kerjasama dengan bank pemerintah karena selama ini para pengrajin sangat sulit mendapatkan bantuan permodalan akibat permasalahan birokrasi yang berbelit-belit.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

http://www.sysrevpharm.org/index.php?fulltxt=136285&fulltxtj=196&fulltxtp=196-1600503873.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).