Gubes UNAIR: Semanggi Tanaman Lokal yang Berpotensi Mencegah Kerusakan Sel Saraf

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Guru Besar FK UNAIR Prof. Dr. Hening Laswati dr., Sp.KFR(K). (Foto: YouTube UNAIR)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga memiliki banyak ahli yang mendalami beragam bidang keilmuan. Baik dari bidang kedokteran, sains, teknologi, ekomoni, sosial, hingga humaniora. Salah satu ahli dan juga guru besar UNAIR yang konsen meneliti adalah Prof. Dr. Hening Laswati dr., Sp.KFR(K).

Dilansir dari unggahan artikel ilmiah populer di UNAIR NEWS pada Senin (11/1), Prof. Hening menjelaskan hasil risetnya tentang kegunaan semanggi. Menurutnya, marsilea crenata presl atau yang biasa dikenal dengan nama lokal semanggi, merupkan tanaman yang sudah tidak asing di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya daerah Surabaya, Jawa Timur. Tanaman tersebut, sambungnya, dimanfaatkan sebagai bahan utama kuliner khas kota pahlawan yang legendaris, yakni pecel semanggi.

“Setelah dipelajari lebih lanjut melalui beberapa penelitian, tanaman air ini ternyata memiliki banyak manfaat yang besar di bidang kesehatan. Khususnya untuk menangani masalah kesehatan yang muncul disebabkan karena terjadinya penurunan estrogen, pada wanita yang memasuki masa menopouse,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Prof. Hening juga memaparkan bahwa estrogen merupakan sekelompok hormon steroid yang paling tinggi kadarnya dalam tubuh seorang wanita. Hormon itu, tandasnya, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh wanita, dengan meregulasi perkembangan dan pertumbuhan beberapa organ penting seperti otak.

“Pada otak, estrogen berperan penting dalam menjaga kesehatan fungsi otak karena ia bersifat neuroprotektif, melindungi sel saraf dari berbagai jenis kerusakan yang dapat menyebabkan kematian pada sel saraf,” tuturnya.

Guru Besar FK UNAIR itu juga menegaskan bahwa seiring berjalannya waktu, wanita akan mengalami salah satu tahapan kehidupan yakni menopouse. Penurunan estrogen pada masa ini, menimbulkan berbagai keluhan dan permasalahan pada wanita yang berdampak terhadap penurunan kualitas hidup dan ketidaknyamanan dalam aktivitas harian.

“Salah satu terapi yang tersedia saat ini untuk meningkatkan kembali jumlah hormon estrogen dalam tubuh ialah terapi sulih hormon,” tandasnya.

Pada akhir, ia juga mengatakan bahwa tanaman semanggi diduga mengandung fitoestrogen. Bahkan, berdasarkan hasil penelitian secara komputasi tersebut, dapat diprediksi bahwa daun semanggi mengandung senyawa fitoestrogen.

“Sehingga memiliki potensi besar dalam mengembalikan fungsi hormon estrogen dalam tubuh, salah satunya ialah fungsinya sebagai agen neuroprotektif, pelindung sel saraf dari berbagai kerusakan,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).