Dokter Hewan Praktisi Bukan Sekadar Praktik Biasa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Albiruni Haryo, drh., M.Sc, APVet. saat penyampaian materi via zoom. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, profesi dokter hewan turut mendapat perhatian lebih dari masyarakat khususnya dokter hewan yang bekerja pada bidang praktisi. Dokter hewan praktisi saat ini, dituntut mampu bersaing dengan mengedepankan kompetensi yang unggul dan modern.

Untuk itu, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) PSDKU UNAIR di Banyuwangi pada akhir pekan lalu, kembali mengadakan webinar nasional dengan mengangkat tema “A New Era of Indonesian Veterinarian: Future Challenges and Opportunies”. Dalam kesempatan tersebut Albiruni Haryo, drh., M.Sc, APVet., selaku Direktur Utama Satwa Sehat Indonesia menyampaikan materi dengan judul “Peluang dan Strategi Dokter Hewan Bekerja di Bidang Praktisi”.

Pada awal penyampaian materi, dokter Abiruni mengutip kalimat sebagai pemicu semangat untuk calon kolega dokter hewan. Menurutnya, banyak dari manusia sering menjadi apa yang orang lain inginkan. Bahkan, tandasnya, kebanyakan manusia sering mengejar sesuatu yang belum pasti bentuk dan arahnya, demi membuktikan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, manusia juga sering terlalu banyak berandai-andai saat akan, sedang, dan hampir sampai diujung jalan pencapaian.

“Menjadi seorang praktisi, merupakan proses belajar seumur hidup. Sesuatu yang kita bayangkan sebelum atau diawal merintis karir akan berbeda dengan saat dijalani,” ujar alumni FKH UNAIR angkatan 2009 itu.

Sebagai contoh, sambungnya, menjadi dokter hewan bedah yang merupakan salah satu bagian dari dokter hewan praktisi yang penuh dengan kompleksitas pekerjaan. Dokter hewan praktisi, jelasnya, harus mampu menyediakan fasilitas yang terstandar, obat-obatan yang berkualitas dan pelayanan prima untuk pasien maupun kliennya.

Secara legislasi veteriner, paparnya, undang-undang telah mengatur bahwa praktisi dibedakan atas beberapa kelompok yaitu praktik mandiri, klinik, rumah sakit khusus dan rumah sakit pendidikan. Komponen pendukung seperti tim yang tangguh juga patut diperhitungkan untuk menjalani profesi sebagai dokter hewan praktisi.

“Semua hal termasuk komponen dan layanan akan berdampak kembali kepada profesi dokter hewan tersebut,” tandas Dosen FKH UB tersebut.

Ada beberapa strategi, menurutnya, untuk bisa menjadi seorang dokter hewan praktisi yang bisa bersaing di era sekarang. Pertama, melihat dan memastikan nilai dan kemampuan yang dimilki oleh diri sendiri beserta kelebihan dan kekurangannya. Kedua, menanamkan target, melalui, menjalani, menikamati dan mengevaluasi serta tetap mengikuti proses dalam berproses. Ketiga, melakukan upgrade dari semua lini, semua segi, dan tidak mudah mengeluh.

“Para calon dokter hewan baru diharapkan mampu menemukan peluang yang ada dengan mengedepankan berpikir kritis dan konsisten dalam meniti karir, karena kita harus tahu ke depannya profesi ini harus berinovasi seperti apa. Selain itu etika dan moral bekerja juga harus dijunjung tinggi.” pungkasnya.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).