Telinga Berdenging? Hati-Hati Gangguan Pendengaran

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Merdeka com

Pernahkah anda merasakan telinga anda berdenging? Maka kemungkinan besar anda mengalami Tinnitus. Tinnitus adalah sensasi telinga berdenging yang bisa berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Sensasi suara ini dapat terdengar lembut atau keras. Pada beberapa kondisi, sensasi suara seakan terdengar sangat keras, sampai mengganggu konsentrasi dan menutupi suara di lingkungan sekitar. Sebagian besar bunyi tinnitus hanya bisa didengar oleh penderitanya. Pada kasus yang jarang terjadi, tinnitus juga bisa didengar oleh dokter yang memeriksa telinga pasien.  Tinnitus adalah masalah umum bagi jutaan orang di dunia. Sekitar 10-15% dari populasi dunia menderita tinnitus dengan atau tanpa gangguan pendengaran. Penelitian di India melaporkan bahwa 4,5 juta orang India pernah didiagnosis mengalami tinnitus. dan Studi epidemiologi lain dari Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Survei (NHANES) di Amerika Serikat melaporkan bahwa hingga 25,3% dari populasi Amerika Serikat menderita tinnitus dan data ini disemakin diperkuat oleh sebuah penelitian di Korea The National Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi (KNHANES) melaporkan bahwa sebanyak 10.000 hingga 12.000 populasi

Tinnitus dapat terjadi hanya di salah satu sisi telinga atau pada kedua telinga. Kondisi ini bisa dialami semua orang dengan segala usia, baik anak-anak maupun lansia. Namun, gejala ini kebanyakan dialami oleh orang dengan usianya di atas 60 tahun.Hal yang perlu kita ingat, Tinnitus bukanlah suatu penyakit. Tetapi Tinnitus adalah gejala dari kondisi lain, misalnya gangguan di organ dalam atau struktur telinga, atau karena efek samping obat-obatan.  Sehingga Tinnitus umumnya memiliki karakteristik tertentu dan juga dapat disertai Gangguan pendengaran. Berdasarkan penjelasan diatas, hal ini membuat peneliti dari RSUD dr. Soetomo, Dr. Nyilo Purnami, dr., Sp.THT-KL(K) dan Yudhistira Thriesnarsandhi, dr., tertarik untuk meneliti kondisi ini. Mengingat kondisi dari Tinnitus merupakan gejala dari suatu penyakit, tentunya dengan mengetahui karekteristiknya, kita akan semakin memahami tinnitus serta lebih mendalami hubungannya dengan angka kejadian Gangguan pendengaran. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nyilo merupakan penelitian deskriptif retrospektif dan dilaksanakan dengan pengambilan data dari rekam medis. 

Penelitian ini menggunakan 420 data pasien dari rekam medis padabulan Januari tahun 2016 sampai Desember tahun 2018. Pada data tersebut ditemukan bahwa Rasio pasien pria dan wanita adalah 3 banding 1. sehingga, Pasien terbanyak yang mengalami Tinnitus di RSUD dr. Soetomo adalah laki-laki, yaitu sebanyak 315 pasien (75%). Selain itu, kelompok umur penderita tinnitus terbanyak pada kelompok umur 31-40 tahun, yaitu 232 pasien (55,2%). Keluhan non tinnitus sebanyak 286 pasien (68%). Keluhan tinnitus pada satu sisi adalah 398 pasien (94,7%). Keluhan tinitus dengan gangguan pendengaran sebanyak 384 pasien (91,4%). Jenis gangguan pendengaran pada tipe sensorineural sebanyak 191 pasien (49,8%). Tingkat gangguan pendengaran tertinggi dikelompok gangguan pendengaran sedangadalah 277 pasien (66%).  Oleh karenanya dapat kita ketahui bahwa kebanyak pasien tinnitus mengalami Gangguan pendengaran, hal ini dikarenakan tinnitus terjadinya umumnya dikarenakan kondisi pada bagian telinga dalam. Bahkan jika kita kembali ke data tersebut, 91,8% dari pasien yang digunakan datanya untuk penelitian ini mengalami Gangguan pendengaran. Oleh karenanya, bagi anda yang mengalami keluhan telinga berdenging, sudah seharusnya segera memeriksakan diri anda ke dokter. Mengingat tinnitus merupakan suatu tanda atau gejala dari penyebab tertentu. Selain itu Kebanyakan pasien memiliki Gangguan pendengaran tipe sensorineural. Hal ini dapat dijelaskan dikarenakan umumnya masalah yang mengakibatkan terjadinya tinnitus adalah masalah yang terjadi pada telinga bagian dalam. Kerusakan telinga bagian dalam sangat berkaitan dengan Gangguan pendengaran tipe sensorineural. Hal yang perlu anda ingat bahwa Gangguan pendengaran tipe sensorineural umumnya bersifat permanen.

Jadi, segeralah periksakan diri anda jika memiliki keluhan tersebut ke dokter. Tinnitus juga dapat berkembang menjadi lebih progresif, dan dapat terjadi setiap saat jika tidak segera diperiksakan dan ditangani penyebabnya. Selain itu, hal yang perlu digaris bawahi dari artikel ini, Umumnya tinnitus disertai dengan Gangguan pendengaran. Oleh karenanya, biasanya jika diperlukan dokter juga akan memeriksakan sistem pendengaran anda. Agar memastikan penyebab dan mengetahui keluhan yang sebenarnya terjadi.

Penulis: Dr. Nyilo Purnami, dr., Sp.THT-KL(K), FICS, FISCM

Link: hhttp://medicopublication.com/index.php/ijphrd/article/view/10292

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).