Manfaat Ekstrak Buah Pisang untuk Diare

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Grid.ID

Pisang adalah salah satu buah yang popular dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari masyarakat lapisan atas, lapisan menengah sampai dengan lapisan bawah pasti pernah mengkonsumsi pisang. Pisang adalah adalah tanaman yang berasal dari suku Musaceae. Buah ini terdiri dari satu tandan dan beberapa sisir. Pisang memiliki berbagai macam jenis antara lain pisang ambon, pisang kapok, pisang raja, pisang ambon, pisang kayu dan lain-lain.

Diare adalah kondisi ketika melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya dan ditandai dengan tinja yang encer, frekuensi lebih dari tiga kali dan kadang kala disertai dengan lendir. Umumnya, diare adalah masalah pencernaan yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Namun, jangan asal menyepelekan penyakit ini karena diare juga dapat sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Pada kasus parah, dehidrasi akibat diare parah yang telat ditangani atau tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan bahaya kematian. Berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diare mengalami kenaikan kasus dari angka 4.5% pada tahun 2013 menjadi 6,8% pada tahun 2018. Oleh karena itu pencegahan penyakit diare sangat penting dalam masyarakat. Lantas seperti apakah manfaat pisang untuk diare saat ini?

Pisang kayu adalah salah satu jenis pisang yang ada di Indonesia. Pada masyarakat desa Senduro, Lumajang, Jawa Timur pisang kayu ini digunakan sebagai obat antidiare. Penggunaan pisang kayu sebagai antidiare dengan cara pisang yang masih mentah dibakar, dikukus dan direbus. Menurut Dalimartha (2005) tumbuhan pisang mengandung metabolit sekunder antara lain tannin, saponin, alkaloid dan flavonoid. Metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan dan merupakan sumber senyawa obat. Tanin adalah salah satu jenis metabolit sekunder yang berkasiat sebagai antidiare.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arista dkk (2020) pada mencit yang dibuat diare, maka dengan memberikan minyak jarak dibuktikan diare pada mencit dapat berkurang. Berkurangnya diare tersebut ditandai dengan frekuensi defekasi, bobot fesesnya berkurang dan konsistensi feses yang lembek berubah menjadi padat.

Diare pada masyarakat penyebabnya bermacam-macam, penyebabnya itu dikasifikasikan menjadi penyebab spesifik dan non spesifik. Penyebab diare spesifik yaitu diare yang disebabkan karena infeksi bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan diare yaitu Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli mengeluarkan toksin dan menyebabkan epitel usus halus rusak. Infeksi ini menyebabkan penyerapan nutrisi di dalam usus terganggu dan mendorong cairan dari luar sel masuk kedalam lumen usus dan akhirnya terjadi diare. Penyebab diare non spesifik yaitu pola makan yang kurang baik antara lain adalah makanan pedas dan makanan yang banyak mengandung santan.

Makanan pedas memang dapat menyebabkan sakit perut tak tertahankan bagi sebagian orang. Mereka yang mengalami keadaan tersebut biasanya akan mengeluhkan perut yang terasa panas, sakit atau melilit, bahkan hingga buang air besar cair alias diare. Cabai mengandung suatu senyawa yang disebut capsaicin, yang bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Makanan yang bersantan dapat menyebabkan diare karena minyak di dalam tubuh akan terhidrolisis menghasilkan suatu senyawa iritan yang dapat mengiritasi usus dan menyebabkan diare.

Tanin adalah senyawa obat pada pisang kayu yang memiliki khasiat sebagai antidiare. Tanin bekerja sebagai antidiare dengan mekanisme kerja adstringent. Adstringent ini bekerja dengan cara mengecilkan usus yang teriritasi dan mengurangi kontraksi dari usus. Keadaaan ini pada akhirnya akan mengurangi diare karena pori-pori usus yang teriritasi mengecil akibatnya mengurangi masuknya cairan dari luar. Tannin juga memiliki efek sebagai spasmolitik yaitu mengurangi gerakan peristaltic pada usus. Berkurangnya Gerakan peristaltic dalam usus akan mengakibatkan waktu kontak makanan didalam usus semakain lama dan memudahkan proses absorbsi sari-sari makanan.

Dengan mengetahui khasiat lain dari buah pisang, diharapkan masyarakat bisa dengan bijak dalam pencegahan diare. Dengan menggunakan pengobatan dari bahan alam kita bisa mulai merubah kebiasaan pada masyarakat yang sering menggunakan obat sintetik beralih menggunakan obat dari bahan alam.

Tanin adalah senyawa obat yang dikandung dalam tumbuhan pisang. Tanin memiliki khasiat sebagai antidiare dengan dengan cara adstringent dan efek spasmolitik. Khasiat antidiare ini terbukti pada penelitian mencit yang bisa mengurangi frekeunsi defekasi, bobot feses pada mencit yang diare.

Penulis: Arista Wahyu Ningsih, Maftuchah Rochmanti, Achmad Basori

Detail tulisan lengkap dapat dilihat :

Arista Wahyu Ningsih, Maftuchah Rochmanti, Achmad Basori, 2020. Effectiveness of Antidiarrheal Unripe Wooden Banana (Musa paradisiaca L.) in Male Balb-C/Mice Induced With Escherichia Coli. Folia Medica Indonesiana, Volume 56, No.3, halaman 208-215. DOI:

http://dx.doi.org/10.20473/fmi.v56i3.22187

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).