Obstruksi Saluran Napas Ireversibel pada Asma Onset Dewasa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi obstruksi saluran napas. (Sumber: KlikDokter)

Asma merupakan penyakit heterogen yang bisa muncul sejak usia dini sampai usia dewasa.Asma alergi merupakan fenotip asma yang sering dijumpai sejak usia anak dengan latar belakang atopi dan dengan riwayat keluarga asma. Asma onset dewasa adalah kelompok asma yang muncul setelah usia 20-30 tahun.Pada asma onset dewasa bisa dijumpai obstruksi saluran napas ireversibel, hal ini ada hubungan kebiasaan merokok. Asma dan merokok merupakan faktor risiko penyakit paru obstruksi kronik (PPOK). Penderita asma yang disertai obstruksi saluran napas ireversibel dikelompokkan menjadi suatu sindroma yang dikenal asthma-copd overlap (ACO). Pada ACO dijumpai komponen asma dan PPOK.

Asma onset dewasa

Asma secara klinis didefinisikan sebagai kombinasi keluhan respirasi yang bervariasi (batuk, sesak, dahak dan mengi) dan gangguan fungsi paru obstruksi yang reversibel. Penyakit asma sering dijumpai pada usia anak namun asma bisa muncul sepanjang umur. Asma onset dewasa umumnya muncul setelah umur 20-30 tahun dan berbeda dengan asma yang muncul sejak anak,di mana pada asma onset dewasa sering non-atopi dan disertai penurunan fungsi paru yang cepat.

Secara umum asma mudah dikenal bila keluhan berulang atau musiman (seasonal), memburuk waktu malam atau menjelang pagi, diketahui ada pencetus dan segera reda dengan obat asma keria cepat.Pada asma onset dewasa keluhan kadang tidak khas, batuk, sesak waktu aktivitas sering mengaburkan gejala asma yang khas,namun pasien dengan batuk, sesak yang reda dengan obat pelega saluran napas (bronkodilator) perlu dicurigai sebagai asma bronkial. Pada asma onset dewasa sering disertai merokok.Prevalensi global perokok pada asma bervariasi antara 9% sampai 35%. Efek buruk merokok pada asma antara lain,keluhan respirasi bertambah berat,produksi dahak bertambah,asma sering kambuh (eksaserbasi), respons pengobatan terhadap kortikosteroid berkurang.Asma yang sering mengalami.fungsi paru cepat menurun (salah saatu kharakteristik asma onset dewasa) dan kualitas hidup buruk. Pada asma dengan merokok dan penurunaan fungsi paru dapat timbul obstruksi saluran napas persisten atau obstruksi ireversibel. Salah satu mekanisme ataujalur terjadinya obstruksi persisten adalah airway remodeliing pada asma anak dan akselerasi penurunan fungsi paru pada asma dewasa. Beberapa studi longitudinal berbasis populasi melaporkan akselerasi penurunan fungsi paru pada asma dewasa terutama dijumpai pada asma yang disertai merokok.

Asthma-copd overlap (ACO) pada asma

Asma dan PPOK merupakan dua penyakit yang berbeda namun sering overlap. Ada sekelompok pasien yang bukan termasuk asma dan PPOK tetapi mempunyai gambaran campuran asma dan PPOK.Para pakar menyebut sindroma tersebut sebagai asthma-copd overlap (ACO)- Asthma-copd overlap ditandai oleh obstruksi saluran napas persisten yang disertai beberapa gambaran asma dan PPOK. Asma ditandai oleh inflamasi saluran napas eosinofilik yang merupakan manifestasi Th2 dominan sedang PPOK ditandai oleh inflamasi yang didominasi oleh neutrophil,makrofag dan sel CD8+.

Sampai saat ini belum ada pedoman baku untuk membuat diagnose ACO. Umumnya ACO didiagnose berdasar konsensus. Menurut kriteria Belgia, diagnose ACO pada asma berdasar atas 2 kriteria mayor dan 1 kriteria minor. Kriteria mayor adalah 1) Persisten airflow obstruction (FEVl/FVC<0,7),2) Pajanan partikel noksa atau gas dengan merokok ? 10 pack-year. Kriteria minor adalah 1) Tes bronkodilator tidak respons, 2) Kapasitas difusi paru menurun 3) Variabilitas obstruksi saluran napasnya kecil 4) Umur >40 tahun 5) Dijumpai emphysema pada CT scan. Pada studi ACO di antara pasien asma onset dewasa (seperti yang dapat dilihat pada jurnal referensi) digunakan krileria obstruksi saluran napas persisten (FEVI/FVC), pajanan noksa dan merokok 10 pack-year dan usia >40 tahun. Pada studi ini dengan populasi asma onset dewasa dan perokok ada yang ditandai obstruksi saluran napas persisten dan usia lebih dari 40 tahun.

Obstruksi saluran napas persisten sering dijumpai pada perokok berat dan sudah lama menderita asma. Pada studi ini lama menderita asma tidak berbeda bermakna tetapi jumlah rokok yang dikonsumsi berbeda antara asma onset dewasa dan ACO.Pengobatan asma yang tidak adequate terutama yang tidak ada kortikosteroid inhalasi,menyebabkan asma sering eksaserbasi dan tidak terkontroi. Pada asma yang tidak terkontroi infiamasi saiuran napas terus berjalan tanpa disadari saampai menimbulkan obstruksi saluran napas persisten atau ireversibel yang ditandai oleh sesak napas bila aktivitas.

Penulis: Daniel Maranatha

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

https://www.eurekaselect.com/183265/article

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).