Analisis Kondisi Lingkungan, Kadar Kromium (Cr) Udara di Home Industry Pelapisan Logam

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh InfoPublik

Sektor industri logam yang dapat berdampak terhadap kesehatan masyarakat adalah industri pelapisan logam. Proses pada industri pelapisan logam yang memiliki risiko gangguan terhadap kesehatan salah satunya adalah proses electroplating kromium pada bagian pengerjaan akhir. Proses ini dilakukan dengan meleburkan kromium kromat yang berbentuk padatan pada sebuah bak yang berisi air dengan menggunakan konduksi electromagnet.

Sehingga, nantinya leburan dari kromium tersebut menempel ke permukaan logam. Kemudian, logam tersebut dapat kontak dengan pekerja dan dapat menimbulkan iritasi kulit pada pekerja. Proses elektroplating melibatkan beberapa bahan kimia salah satunya  kromium. Pekerja pelapisan kromium mempunyai risiko pajanan kromium yang tinggi. Udara merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki posisi penting bagi kebutuhan manusia. Kondisi lingkungan pada area kerja dapat mempengaruhi tingkat toksisitas logam berat seperti adanya ventilasi, suhu dan Kelembapan maupun kadar kromium di udara yang berdampak akan mempengaruhi kesehatan pekerja. 

Udara merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki posisi penting bagi kebutuhan manusia. Adanya kandungan logam berat pada udara sangat berbahaya bagi kesehatan karena memiliki tingkat toksisitas dalam jangka panjang yang berada pada suatu lingkungan. Toksisitas kromium pada udara juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan yaitu suhu, Kelembapan, ventilasi udara dan kecepatan aliran udara.  Keberadaan ventilasi akan mempengaruhi konsentrasi kromium pada udara lingkungan kerja.

Semakin luas ventilasi maka partikulat/gas akan lebih mudah lepas ke udara luar sehingga kadar kromium dapat lebih rendah.  Suhu yang rendah dapat menyebabkan polutan dalam atmosfer terperangkap dan tidak menyebar, sedangkan suhu yang tinggi akan mempercepat reaksi kimia perubahan suhu polutan udara yang menyebabkan partikel bertahan lebih lama di udara sehingga kemungkinan terhisap oleh pekerja. Kelembapan udara pada lingkungan kerja yang tidak normal, melebihi atau kurang dari nilai ambang batas akan mempengaruhi kualitas udara di area tersebut.

Penelitian menganalisis kondisi lingkungan, kadar kromium (Cr) udara. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan rancang bangun cross sectional dengan jumlah sampel 12 pekerja. Kadar kromium di udara diambil mengunakan EPAM 500 kemudian dianalisis oleh petugas laboratorium dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban)  menggunakan thermhygrometer. Analisis data deskriptif analisis menggunakan coefficient contingency untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel. 

Kadar kromium di udara home industry pelapisan logam saat proses berlangsung di area produksi sebesar 0,01 mg/m3 dan area pemolesan sebesar 0,005 mg/m3. Tidak ada melebihi nilai ambang batas (NAB) yang ditetapkan. Faktor lingkungan suhu di lingkungan kerja saat produksi berlangsung melebihi batas maksimum yang ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan No 70 Tahun 2016 yaitu sebesar 35,70C dan 350C.

Kadar albumin di urine bernilai positif paling banyak di bagian non produksi. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa pekerja dengan kadar kromium yang melebihi nilai normal paling banyak berada pada pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan kadar kromium di udara sebesar 0,01 mg/m3. Kadar albumin positif terbanyak ada di bagian non produksi Hasil tabulasi silang menunjukkan hubungan yang sangat kuat pada variabel suhu dan kelembapan dengan kadar kromium di udara dengan nilai coefficient contingency sebesar 0,707.

Pekerja  di home industry pelapisan logam sebanyak 25% atau 3 dari 12 pekerja mempunyai kadar albumin positif, hal ini menghindikasikan telah terjadi kerusakan fungsi ginjal.   Sebanyak (17%) atau 1 dari 6 pekerja dengan kadar krom urin normal namun positif kadar albumin dan   sebanyak (33%) atau  2 dari 6 pekerja dengan kadar krom urin melebihi batas normal dan positif kadar albumin urin. 

Kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban) mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kadar kromium diudara.  Adanya monitoring bersama pemilik home industry, pemerintah setempat mengenai pengelolaan limbah yang dihasilkan. Selain itu terdapat alternatif untuk memisahkan krom dari limbah industri yakni dengan menggunakan metode adsorpsi. Perlu adanya exhaust fan sebagai penunjang ventilasi agar pertukaran udara dapat lebih cepat berlangsung serta memberi tanaman di sekitar industri agar suhu tidak panas. Pemilik industri dibantu dengan pemerintah kabupaten dapat melakukan pemantauan terhadap limbah yang dihasilkan teritama kandungan kromium di udara lingkungan industri. 

Penulis: R. Azizah

Link jurnal terkait tulisan di atas: ANALYSIS of ENVIRONMENTAL CONDITIONS, LEVELS of CHROMIUM (Cr) AIR AND ALBUMIN URINE LEVELS of WORKERS in the METAL COATING HOME INDUSTRY in the DISTRICT of CANDI SIDOARJO https://www.psychosocial.com/article/PR200991/11422/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).