Bukan Hanya Obat Darah Tinggi, Beta-Blockers Bisa untuk Banyak Penyakit Lainnya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi obat beta blockers. (Sumber: https://www.medicalnewstoday.com/)

Beta-blockers (BB) atau penyekat beta dikenal sebagai golongan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang bekerja dengan menghambat reseptor beta adrenergik di jantung, pembuluh darah tepi, bronkus, pankreas, dan liver. Golongan ini seringkali digunakan sebagai pengobatan penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung koroner (PJK). Namun BB juga dapat diaplikasikan sebagai terapi pencegahan maupun pengobatan pada beberapa penyakit di luar jantung termasuk melibatkan sistem pernafasan, saraf, maupun endokrin.

Akhir-akhir ini banyak penelitian mengenai penggunaan BB non selektif (BBNS) seperti propranolol sebagai terapi tambahan untuk kemoterapi. Hal ini didasarkan atas penemuan reseptor b pada sel kanker yang mempengaruhi proses peradangan dan pensinyalan yang berhubungan dengan invasi kanker. Aktivasi sistem saraf simpatis yang diinduksi pensinyalan reseptor beta adrenergik dapat meningkatkan jumlah katekolamin di sirkulasi sehingga mempengaruhi perkembangan dan penyebaran kanker. Oleh sebab itu, menghambat pensinyalan reseptor beta adrenergik dengan BBNS dapat menjadi terapi alternatif untuk menurunkan daya hidup sel kanker dan menghambat perubahan struktur pembuluh darah.

Sementara itu, pemilihan BBNS juga digunakan dalam pengobatan sirosis hati untuk mencegah timbulnya perdarahan varises esophagus akibat adanya hipertensi porta. BBNS seperti carvedilol yang memiliki aktivitas intrinsik anti-a1 adrenergik menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) di dalam liver sehingga menurunkan tekanan porta. Selain itu carvedilol memiliki efek antioksidan, anti peradangan, aman untuk lambung dan mencegah terjadinya jaringan parut (fibrosis) sehingga penggunaannya direkomendasikan sebagai terapi pencegahan primer dan sekunder terhadap perdarahan maupun perdarahan ulang (rebleeding) varises esofagus.

Keuntungan lain dari BB yaitu sebagai pengobatan untuk penyakit glaukoma, kerusakan mata akibat meningkatnya tekanan dalam bola mata. Tipe glaukoma yang paling sering terjadi adalah glaukoma primer sudut terbuka yang disebabkan adanya gangguan aliran pembuluh darah di dalam saluran pembuangan mata sehingga menyebabkan pembuangan cairan tidak lancar. Mekanisme kerja BB pada glaukoma yaitu menurunkan tekanan dalam bola mata dengan merangsang kontraksi pembuluh darah siliaris sehingga menekan produksi cairan mata (humor aqueous).

BB yang tersedia dalam bentuk tetes mata adalah timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol, dan metipranolol. Sedangkan pada sistem saraf, BB seringkali digunakan dalam mencegah timbulnya migrain dengan aura (migrain klasik) yaitu suatu gejala akibat gangguan sistem saraf yang terjadi sesaat sebelum atau bersamaan dengan munculnya nyeri kepala. Penggunaan BBNS seperti propranolol terbukti dapat mengurangi frekuensi, durasi, maupun keparahan serangan migrain.

Mekanisme kerja BB pada sistem pernafasan termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan penyakit penyerta seperti gagal jantung, PJK, post infark jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit sirkulasi paru (emboli paru dan cor pulmonale). PPOK adalah peradangan paru kronis yang ditandai dengan sesak nafas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). Pada PPOK, BB (selektif b1) berperan dalam mengurangi risiko kekambuhan dan munculnya penyakit jantung dengan menurunkan efek adrenergik serta peradangan. Saat kambuh, terjadi peningkatan kadar katekolamin dalam sirkulasi sehingga akan meningkatkan risiko iskemia otot jantung, peningkatan denyut jantung, perburukan gagal jantung, dan hipertensi. Sedangkan penggunaan agonis b (salbutamol) pada pasien PPOK dapat memperburuk penyakit jantung dan pembuluh darah. BBNS seperti propranolol dapat mengurangi lendir dan peradangan paru, meningkatkan respon otot polos pernafasan terhadap obat agonis b, serta menurunkan norepinefrin dalam serum.

Sepsis merupakan suatu keadaan yang dapat mengancam nyawa akibat respon ekstrim tubuh dalam melawan infeksi. Sepsis berhubungan dengan gangguan pensinyalan reseptor b adrenergik pada otot jantung akibat rangsangan sistem saraf simpatis yang berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan jantung. Penggunaan BB seperti esmolol dilaporkan dapat menurunkan denyut jantung yang memungkinkan pengisian diastolik lebih baik dan melemahkan efek buruk dari katekolamin. Esmolol juga terbukti aman dan efektif dalam memperbaiki mortalitas, mengontrol laju ventrikel setelah dilakukan perbaikan cairan dan tidak dilaporkan adanya efek samping pada jaringan.

Sementara itu, peran BB dalam sistem endokrin dibuktikan pada penyakit hipertiroid yaitu penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi dalam tubuh.  Pada kondisi hipertiroid terjadi peningkatan kepekaan jaringan terhadap katekolamin dan meningkatkan jumlah reseptor b1 adrenergik sehingga terjadi peningkatan denyut jantung dan tremor. Pemberian BBNS seperti propranolol dapat mengontrol gejala hiperadrenergik tersebut dan memberikan efek proteksi pada jantung dengan mencegah gangguan jantung yang telah ada sebelumnya.

BB yang dikenal sebagai antihipertensi, telah banyak diperdebatkan karena ditemukannya beberapa obat BB dengan indikasi baru setelah lebih dari 50 tahun penemuannya. Efek proteksi BB diluar sistem jantung dan pembuluh darah telah dilaporkan serta bahkan dicurigai dapat digunakan sebagai terapi tambahan kemoterapi. Namun penggunaan BB pada beberapa penyakit seperti kanker masih perlu dilakukan penelitian dan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui optimalisasinya sebagai terapi pencegahan maupun terapi tambahan.

Penulis: Maftuchah Rochmanti, Tara Mandiricha

Detail tulisan lengkap dapat dilihat di laman berikut ini: Maftuchah Rochmanti, Tara Mandiricha. 2020. A Novel Pleiotropic Effect of Beta-Blockers: Useful or Not? Systematic Reviews in Pharmacy, Volume: 11, Issue: 9 http://www.sysrevpharm.org/?mno=4076

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).