Estimasi Usia dengan Smartphone: Apakah dapat Diandalkan untuk Proses Identifikasi?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wajah tersenyum dan netral

Wajah manusia merupakan salah satu biometri yang menyediakan berbagai informasi, seperti identitas, usia, umur, jenis kelamin, dan etnis. Berbagai faktor dapat mempengaruhi wajah manusia yaitu genetik, gaya hidup, dan kesehatan. Wajah juga dipengaruhi oleh ekspresi, profil kepala, oklusi, dan proses penuaan. Hal tersebut menyebabkan wajah manusia berbeda-beda tiap individu sehingga dapat digunakan untuk proses identifikasi. Aplikasi penggunaan wajah sebagai sarana identifikasi diterapkan pada paspor, surat ijin mengemudi, hingga investigasi kasus kriminal.

Berbagai studi telah dituliskan mengenai analisis wajah, salah satunya adalah sebagai sarana untuk estimasi usia. Estimasi usia merupakan salah satu komponen penting dalam proses identifikasi forensik. Estimasi usia menggunakan wajah mengacu pada perubahan akibat bertambahnya usia, seperti atrisi dan degenerasi pada jaringan lunak, yang dapat dilihat berupa perubahan tekstur kulit, struktur wajah, dan warna kulit.

Pada era digital ini, terdapat berbagai aplikasi dan website pada smartphone yang dapat digunakan untuk estimasi usia menggunakan wajah. Aplikasi/website tersebut dapat diakses dengan mudah dan tidak berbayar. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan di antaranya PhotoAge Live,  How Old Do I Look–Age Camera, How Old.net dan Check My Age. Studi terdahulu mengenai ketepatan estimasi usia menggunakan PhotoAge Live telah dilakukan oleh Sebastian (2015). Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara estimasi usia melalui aplikasi dan estimasi usia oleh peneliti. Aplikasi How Old Do I Look?-Age Camera juga pernah diteliti sebelumnya oleh Machado (2017) dan studi tersebut menunjukkan bahwa estimasi usia pada responden pria cukup baik.

Aplikasi-aplikasi tersebut kami coba terapkan pada beberapa sampel dengan dua ekspresi wajah yang berbeda. Hasil kami menunjukkan terdapat perbedaan sekitar tiga hingga 4 tahun antara usia kronologi dengan estimasi usia melalui smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut berpotensi menjadi sarana pendukung penentuan jenis kelamin di masa mendatang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui ketepatan aplikasi tersebut pada sampel yang lebih besar dan perlu diuji dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda dan perbedaan sudut pengambilan foto.

Penulis: Mieke Sylvia Margaretha Amiatun Ruth

Artikel lengkapnya dapat dilihat melalui link jurnal berikut ini: https://talenta.usu.ac.id/dentika/article/view/4494

(Age Estimation with Smartphone: Is It Reliable for Forensics Identification?)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).