Webinar “Kampoeng Aksi” HMA UNAIR Banyuwangi Angkat Strategi Pertahankan Eksistensi UMKM di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Webinar “Kampoeng Aksi” HMA UNAIR Banyuwangi Angkat Strategi Pertahankan Eksistensi UMKM di Tengah Pandemi. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS UMKM adalah salah satu sektor yang turut terdampak akibat penurunan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institute 2020, adanya pandemi membuat UMKM melakukan pengurangan jam kerja, jumlah produksi dan bahkan hampir 22,4% UMKM di Pulau Jawa melakukan pemberhentian produksi. Merespon hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA) PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi mengusung tema “Strategi Stabilisasi Bisnis di Tengah Pandemi” pada webinar “Kampoeng Aksi” 2020 pada Sabtu (28/11) lalu.

Saat ditemui tim UNAIR NEWS, Ranthy Saffanah Dewi selaku ketua pelaksana Kampoeng Aksi mengungkapkan bahwa webinar yang dilaksanakan via zoom tersebut merupakan puncak dari serangkaian kegiatan “Kampoeng Aksi” 2020. Karena adanya Pandemi, Kegiatan Pengabdian tahunan yang dilaksanakan di Kaligondo, Kec. Genteng oleh HMA tahun ini rangkaian kegiatanya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Karena kebijakan dari pimpinan yang melarang kita terjun terlalu lama di masyarakat, jika tahun sebelumnya kita adakan pelatihan kepada UMKM langsung, tahun ini hanya kita adakan bakti sosial pada 21 November lalu dan puncaknya adalah webinar hari ini,” ungkap Kepala Departemen Sport, Art and Society HMA tersebut.

Ranthy (sapaan akrabnya) menambahkan, meski dilaksanakan melalui webinar, pihaknya berharap Kampoeng Aksi tahun ini bisa memberi sebuah gambaran untuk memulai kebangkitan UMKM khususnya di Desa Kaligondo di era pandemi ini.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Industri dan Jasa Kementrian Koprasi dan UMKM (KemenkopUKM) RI. Ari mengungkapkan bahwa krisis akibat pandemi ini berbeda dengan krisis diera 1998 dan 2008. Pasalnya, karena adanya pembatasan fisik, menyebabkan perubahan perilaku dan pola konsumsi konsumen.

“Adanya pandemi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga pola konsumsi bergeser ke arah bahan pokok dan belanja online, hal tersebut sangat berdampak tak hanya dari sisi demand namun juga supply dari UMKM,” ungkapnya.

Sehingga, sambung Ari, salah satu upaya untuk menjaga eksistensi UMKM saat ini adalah mengembangkan promosi dan sistem pembayaran digital serta bekerjasama dengan marketplace offline dan online.

Pada akhir, Ari memaparkan bahwa di era pandemi ini revolusi pada bidang digital dan modernisasi UMKM adalah sebuah keharusan untuk menjaga eksistensinya. Pemerintah, khususnya KemenkopUKM juga sudah menyediakan berbagai upaya dan program untuk mendukung hal tersebut.

“KemenkopUKM disini juga telah menyediakan beberapa program guna mengoptimalisasi UKM dari hulu hingga hilir  untuk mewujudkan UMKM yang Go Modern, Go digital dan Go global,” pungkasnya.

Penulis : Ivan Syahrial Abidin

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).