Sisi Lain Permasalahan Lingkungan Hidup dalam Dunia Kerja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dokumentasi Sesi Penyampaian Materi oleh Victor Hendratmoko S. KM., M.K.M. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Perbincangan permasalahan lingkungan seakan tak ada ujungnya. Kali ini, permasalahan tersebut akan dibahas langsung oleh seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) lulusan Universitas Airlangga (UNAIR) melalui pengalaman kerjanya. Hal tersebut disampaikannya saat Kuliah Tamu yang diselenggarakan prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PSDKU Banyuwangi pada Jum’at, (27/11) melalui platform Zoom.

Permasalahan lingkungan kini semakin kompleks, tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia dan bencana seperti erosi serta banjir. Ada hal yang tak kalah urgent, yaitu terkait kuantitas maupun kualitas persediaan air tanah. Hal itulah yang kiranya menjadi topik kuliah tamu tersebut.

“Vegetasi berubah menjadi pemukiman, hutan beralih fungsi untuk kepentingan perkonomian dan terjadi eksploitasi besar-besaran. Dulu berfikiran dampaknya erosi, banjir namun selain itu cadanga air tanah akan berkurang,” ungkap Victor Hendratmoko S. KM., M.K.M selaku pemateri saat membuka topik bahasan.

Menurut Victor, berikut beberapa permasalahan lingkungan yang jarang disadari.

1. Permasalahan Akibat Eksploitasi

Adanya tumbuhan akan berkolerasi dengan penyerapan air hujan pada tanah. Dengan adanya peralihan fungsi vegatasi dan hutan seperti yang dijelaskan sebelumnya, daya serap tanah terhadap air hujan akan berkurang.

Berkurangnya tumbuhan juga menyebabkan adanya pergeseran iklim yang menjadi panas. Pergeseran iklim tersebut akan dirasakan baik secara mikro maupun makro yaitu wilayah kabupaten.

Keanekaragaman hayati pun tururt terancam. Flora dan fauna, mau tidak mau akan bergeser. Hal itu terjadi karena aktivitas eksploitasi terhadap habitatnya dilakukan secara besar-besaran.

2. Permasalahan Sungai

“Saya juga melihat banyak laporan, sungai kering, banyak yang mati,” terangnya.

Menurutnya, hal tersebut akan menyebabkan unsur hara hilang. Unsur hara alami bisa saja digantikan dengan produk kimiawi berupa pestisida maupun unsur hara buatan seperti natrium, fosfor, kalium dan nantinya akan turun mencemari hilir sungai. Pencemaran akan semakin parah jika terdapat aktivitas industri dibagian hulu sungai. Sehingga penting melindungi dan mengelola hulu dilakukan.

Victor menjelaskan bahwa dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ada, dapat berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalamnya sudah diterangkan terkait perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan dan pengawasan terhadap lingkungan hidup.

“Ini adalah siklus, dimana hasil pengawasan akan menjadi input untuk perencanaan. Namun tentunya pelaksanaan tidak semulus konsepnya,” tambahnya.

Terkait menghadapi dunia kerja, Victor berpesan agar mahasiswa nantinya selalu berhati-hati dan mawasdiri dengan apa yang dilakukannya.

“Tidak semua personil dalam organisasi bergerak pada arah yang sama. Saya harapkan mahasiswa punya semangat dan nilai untuk menjadi sosok yang intergritas,” tandasnya.

Penulis : Rista Novianti

Editor  : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).