Faktor Risiko Gangguan Nafas Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Dr. M. Soewandhi – Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Okezone.com

Kematian bayi masih sangat tinggi di Indonesia. Angka saat ini adalah sekitar 15 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini relatif masih jauh dari target SDG (Sustainable Development Goals). Kematian bayi terbesar terjadi pada usia 28 hari pertama (neonatus). Upaya menurunkan angka kematian ini akan berdampak sangat besar bagi kesejahteraan bangsa. Penyebab kematian pada kelompok usia ini ada beberapa, dan salah satu penyumbang kematian terbesar adalah adanya gangguan napas. Langkah pertama dalam upaya mengatasi persoalan tersebut adalah dengan mengenali faktor risiko. Faktor risiko bisa bersifat universal namun mungkin juga spesifik pada suatu daerah. Faktor risiko gangguan napas pada bayi baru lahir di Surabaya relatif belum banyak dipublikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko gangguan nafas (asfiksia) bayi baru lahir di rumah sakit Dr. M. Soewandhi, salah satu rumah sakit milik pemerintah Kota Surabaya.

Penelitian menggunakan dokumen medik sebagai sumber, pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2018. Sasaran dibagi menjadi dua kelompok, kasus dan kontrol. Kriteria untuk memasukkan bayi sebagai sampel pada kelompok kasus adalah bayi tersebut didiagnosis sebagai bayi dengan gangguan nafas (sesuai diagnosis final pada dokumen medik) dan mempunyai dokumen medik yang lengkap. Kelompok kontrol tentu tidak mempunyai diagnosis gangguan nafas. Bayi yang mempunyai kelainan bawaan dikeluarkan dari kemungkinan menjadi sampel.

Seluruh bayi yang tercatat sepanjang tahun 2018 diikutkan menjadi sampel. Kesepadanan antara kelompok kasus dan kontrol diputuskan berdasarkan jenis kelamin dan bulan kelahiran. Analisis yang digunakan mencakup uraian deskripsi maupun secara analitis dengan membandingkan beberapa variabel. Piranti lunak statistik yang digunakan adalah SPSS. Persetujuan etik untuk penelitian diperoleh dari Fakultas Kedokteran Unair dan komite di RS Dr. M. Soewandhi. Rumah Sakit Dr. M. Soewandhi sendiri adalah rumah sakit terbesar kedua di Surabaya dengan lebih dari 350 tempat tidur, 102 dokter, dan lebih dari 500 paramedis.

Selama tahun 2018 ada 142 bayi dengan gangguan nafas dari 3267 yang lahir (4,4%). Dalam penelitian ini sendiri ada 93 bayi dengan gangguan nafas dan 93 bayi sebagai kontrol. Perbandingan jenis kelamin adalah laki : perempuan = 52:41. Dari segi Pendidikan dan pekerjaan ibu, baik pada kelompok kasus maupun kontrol menunjukkan proporsi ibu yang berpendidikan rendah lebih besar. Ibu yang tidak bekerja juga lebih banyak dibandingkan ibu yang bekerja. Ada 8 hal yang berbeda antara kelompok kontrol dan kasus dan dimasukkan ke dalam proses penghitungan multi yaitu persalinan keberapa, obesitas, preeklamsia pada ibu, jenis persalinan, proses persalinan yang berkepanjangan, kurang darah, prematuritas, dan cairan ketuban yang tercampur kotoran bayi. Dari penghitungan di atas, ada empat hal yang menjadi faktor risiko penentu yaitu persalinan yang tidak spontan, preeklamsia pada ibu, ketuban bercampur kotoran bayi, serta persalinan yang pertama. Empat hal ini yang menjadi hasil akhir penelitian.

Risiko persalinan pertama menghasilkan bayi dengan gangguan nafas adalah 2,2 kali lipat. Risiko persalinan yang tidak normal menghasilkan bayi dengan gangguan nafas adalah lebih besar 5,6 kali.  Untuk ibu dengan preeklamsia dan persalinan dengan ketuban bercampur kotoran bayi, risiko menghasilkan bayi dengan gangguan nafas sama-sama sebesar 2,5 kali.

Penelitian ini mempunyai kelemahan karena menggunakan dokumen medik sebagai sumber data. Selain itu, rumah sakit yang digunakan terletak di kota besar dengan pasien yang terbanyak berasal dari kota Surabaya sehingga mungkin tidak dapat diterapkan pada situasi yang berbeda.

Sebagai kesimpulan, ada empat faktor risiko utama bayi baru lahir dengan gangguan nafas. Hasil ini selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk membuat perencanaan lanjutan di masa mendatang.

Penulis: Tri Adharia Sekarwati, Ninik Sudarsini, Dominicus Husada

Informasi detail dari artikel ini dapat diakses pada laman berikut: https://medicopublication.com/index.php/ijphrd/article/view/7757

(Risk Factors for Neonatal Asphyxia Occurrence at General Hospital Dr. M. Soewandhie, Surabaya)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).