UNAIR NEWS – Dr. Agung Sosiawan, drg., M.Kes (Dr. Agung) menjadi salah satu dari 16 dekan yang dilantik oleh rektor pada Rabu (30/9/2020). Pelantikan tersebut menjadi penanda resmi pergantian kepemimpinan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR yang sebelumnya dipegang oleh Prof. Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes.
Terpilih menjadi dekan FKG UNAIR di masa pandemi, salah satu prioritas Agung adalah terkait penerapan sistem pembelajaran yang menyesuaikan kondisi. Jika dulu sebelum ada pandemi sistem pembelajaran hampir 90 persen dilakukan secara offline dan 10 persen dilakukan secara daring, maka saat ini sistem tersebut dibalik menjadi 10 persen offline dan 90 persen daring.
Sementara itu, pelaksanaan praktikum yang tidak memungkinkan dilakukan secara daring atau dilakukan secara offline di RSGM, maka akan dilakukan secara offline mengunakan fasilitas yang ada di fakultas.
“Ketika nanti vaksin sudah disuntikkan pada seluruh mahasiswa, maka pembelajaran akan kembali dilakukan secara offline dengan tetap mengacu pada desain kurikulum yang akan kita buat sepanjang perjalanan saya menjadi dekan 2020-2025,” jelasnya.
Agung juga akan mendukung target-target prioritas yang sudah dicanangkan oleh rektor guna mewujudkan Smart University. Selain itu, Agung juga menargetkan FKG UNAIR – yang merupakan FKG tertua di Indonesia – menjadi FKG terbaik di Indonesia di akhir 2025.
“Saya berharap dukungan dari seluruh stakeholders fakultas maupun universitas untuk menjalankan amanah rektor, menjadikan FKG sebagai Smart Faculty dan Menjadi FKG terdepan di Indonesia maupun di tingkat internasional,” terang Agung.
Langkah konkrit yang akan diterapkan oleh Agung untuk mewujudkan target tersebut antara lain adalah dengan mengembangkan model webinar pada proses adjunct professor atau smart education yang dilakukan secara online menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Kemudian, mengembangkan program akselerasi di tahun 2021 yang akan dijalankan berkoordinasi dengan kepala departemen dan kepala program studi.
Program pengabdian masyarakat dan riset tetap akan mendapatkan dukungan pendanaan. Selain riset laboratorium, riset lapangan juga akan tetap dilakukan namun dengan melakukan modifikasi pada pengumpulan data. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dukungan tersebut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan publikasi.
“Kita akan tetap mendanai program terkait riset terutama yang bisa dilakukan di laboratorium, yang merupakan riset unggulan kita,” ucapnya.
Selain publikasi, Agung juga berupaya untuk meningkatkan sitasi. Guna mewujudkan hal tersebut, Agung berencana untuk merevitalisasi riset grup FKG yang pada periode kemarin dirasa belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada periode 2020-2025, riset grup tersebut diharapkan dapat berdaya guna dan bertepat guna. Sehingga selain dapat meningkatkan publikasi, juga dapat meningkatkan sitasi.
Agung juga berharap, pihak-pihak yang telah dirangkul oleh fakultas melalui academic reputation peer list (AR)atau employer reputation peer list (ER) dapat terus dimaksimalkan dan diotimalkan. Agung berencana untuk menambah AR dan ER baik dari segi kuantitas maupun kualitas, khususnya dengan menggandeng pihak pihak dari belahan bumi Eropa dan Australia.
“Saya berharap bisa menjalankan amanat dari Pak Rektor untuk menjadikan FKG UNAIR menjadi FKG nomor satu di Indonesia dan meningkatkan ranking FKG di kategori perankingan berdasarkan jenjang fakultas Internasional,” pungkasnya. (*)
Penulis : Galuh Mega Kurnia
Editor : Binti Q. Masruroh