UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan dunia semakin mengarah ke perbankan digital. Hal ini merupakan salah satu hal positif di samping sejumlah efek negatif dan risiko yang dihadapi industri perbankan. Selain itu, makin banyak pula tantangan yang harus dihadapi oleh perbankan.
Di tengah situasi ini, peran perbankan sangat dinantikan dalam membantu pemulihan ekonomi pasca krisis akibat pandemi. Sebab, melalui fungsi intermediasinya, perbankan menjadi salah satu sektor yang dianggap mampu memberi pelayanan pada pulihnya kegiatan investasi, produksi, distribusi dan konsumsi yang menjadi faktor bekerjanya sektor riil.
Karena itu, penerapan kebijakan operasional bank yang tepat harus tetap dilakukan dengan baik. Bank juga harus menjalankan protokol kesehatan dengan baik dalam kegiatan operasionalnya.
Untuk membahas dan mengupas tuntas tentang permasalahan tersebut, HIMA Manajemen Perbankan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan MB Goes to Bank Webinar Perbankan dengan mengusung tema “Menyongsong Aktivitas Perbankan di Era Pandemi dan New Normal” dengan menghadirkan narasumber ahli dan berpengalaman. Mereka adalah Debrina Farrah Anova., SE., MM selaku Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Cabang Universitas Airlangga dan Hartini Saputra selaku Regional Head Central and East Java PT. Bank HSBC Indonesia.
Webinar diselenggarakan sebanyak dua kali pada Sabtu (31/10/2020) dengan narasumber Debrina Farrah Anova., SE., MM dan Sabtu (7/11/2020) dengan narasumber Hartini Saputra. Webinar tersebut berlangsung menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting dan diikuti oleh mahasiswa internal Manajemen Perbankan, praktisi perbankan, dan dosen akademik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Damar Kristanto., SE., MSM.
“Jadilah manusia yang berintegritas, berkompetensi agar apat bersaing di dunia kerja. Lebih baik lelah saat bekerja dari pada lelah saat mencari-cari pekerjaan yang tak kunjung dapat,” ucap Debrina.
Ia melanjutkan, di dunia perbankan tidak ada pribadi yang manja karena semua dituntut untuk mengejar penjualan produk. Dari mulai bagian teller menjual deposito, CS menawarkan tabungan berjangka, hingga AO meloloskan kredit hingga milyaran pertahun.
“Kalian sebagai mahasiswa diploma khususnya Manajemen Perbankan merupakan orang lapangan banyak praktik, yang mana harus tahan banting dan tidak manja. Tetap semangat kejar impianmu,” tambahnya.
Salah satu peserta webinar, Disa, mengaku sangat menyukai Webinar MB Goes to Bank. “Luar biasa wejangan yang diberikan untuk kami mahasiswa D3-Manajemen Perbankan yang akan berkompetisi di dunia kerja, sungguh memotivasi sekali. Pastinya tidak monoton materinya dan banyak dari kami yang terkagum atas webinar kali ini yang berasa sharing-sharing,” kata Disa.
Hartini Saputra selaku Regional Head Central and East Java PT. Bank HSBC Indonesia pada Webinar Batch 2 mengatakan bahwa pengelolaan Bank HSBC saat ini dalam menghadapi pandemi adalah mampu untuk menyesuaikan diri dengan berinovasi dan berkolaborasi. Seperti digitalisasi, penciptaan m-banking, dan pelayanan perbankan lainnya yang memudahkan pelanggan untuk bertransaksi.
“Adanya perubahan apalagi di era pandemi ini kita harus selalu siap menghadapi. Bersiaplah untuk kalian para generasi muda untuk memperbaiki kualitas diri supaya bisa menghadapi tantangan selanjutnya,” kata Hartini.
Sementara itu, Damar Kristanto., SE., MSM selaku pembina HIMA Manajemen Perbankan menuturkan secara langsung di acara Webinar bahwa ia sangat senang dengan adanya webinar tesebut. Harapannya, webinar dapat memberikan semangat bagi para mahasiswa Manajemen Perbankan dalam memperbaiki kualitas diri untuk jenjang kariernya di masa yang akan datang.
“Dengan adanya webinar ini saya bisa menambah wawasan yang lebih luas, dapat mengisi waktu luang juga. Dan adanya webinar MB Goes to Bank ini kita menjadi punya pandangan terhadap bagaimana rencana ke depannya nanti untuk menentukan magang kita,” kata Ibrahim, peserta Webinar MB Goes to Bank. (*)
Penulis : R. R. Sattvika Chandrasa W Editor: Binti Q. Masruroh
