2 Mahasiswa Keperawatan UNAIR Raih Juara pada Lomba Esai Tingkat Nasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Khoirunnisa Suhandarini (kiri) Adelya Salsabila Putri (kanan) sedang presentasi tentang ide yang digagas. (Foto: Adelya Salsabila Putri)

UNAIR NEWS – Mengusung gagasan SEEMON (Self E-Monitoring): Aplikasi Pemantauan Mandiri Perawatan Paliatif pada Pasien Penyakit Kronis Berbasis Internet of Things, mahasiswi Fakultas Keperawatan UNAIR kembali menorehkan prestasi walaupun di tengah pandemi Covid-19. Delegasi FKp UNAIR berhasil meraih Juara II dalam ajang Islamic Health Essay Competition dengan tema Optimalisasi Generasi Madani dalam Penatalaksanaan Palliative Care di Era Industri 4.0 yang diadakan oleh Fakultas Keperawatan UNAIR pada tanggal 3 Juli-24 Oktober 2020.

Tim tersebut beranggotakan dua orang yaitu Khorunnisa Suhandarini dan Adelya Salsabila Putri mahasiswi Fakultas Keperawatan UNAIR angkatan 2019. Inovasi yang dibuat berupa aplikasi yang mudah digunakan dimana saja dan kapan saja untuk pasien penyakit kronis agar mendapatkan perawatan paliatif yang berkualitas.

“Aplikasi yang kita gagas dilatarbelakangi karena perawatan paliatif yang belum maksimal di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan tenaga kesehatan. Sehingga aplikasi ini memfasilitasi pasien penyakit kronis untuk dapat merawat dirinya sendiri di rumah dengan pengawasan bebasis internet of things oleh tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, psikolog, psikiater dan ahli gizi,” ujar Adelya.

Khoirunnisa dan Adelya sangat bahagia dan bersyukur karena telah memenangkan lomba tersebut. “Alhamdulillah, saya dan juga Adelya berhasil memenangkan perlombaan ini meskipun di tengah pandemi Covid-19, sehingga untuk seleksi perlombaannya serba menggunakan online. Yang pertama mengirimkan naskah essai kemudian diambil 10 besar, dan untuk babak semifinal mengirimkan sebuah video presentasi, yang kemudian ditentukan lima pemenang,” ujar Khoirunnisa.

Untuk memenangkan lomba tersebut tentunya membutuhkan kerja sama, kerja keras, ketekunan, dan juga totalitas. Dikarenakan lomba tersebut merupakan lomba tim maka dibutuhkan kerja sama yang tinggi seperti pembagian bab dalam penulisan esai, membuat powerpoint, sampai editing video.

“Dalam memenangkan suatu perlombaan tingkat nasional, totalitas merupakan suatu hal yang penting, karena jika kita setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, maka hasilnya juga akan setengah-setengah,” ujar Adelya.

“Seperti biasanya dalam perlombaan essai, kami mulai dengan tahapan pencarian ide, penulisan esai ilmiah, membuat desain aplikasi dan membuat prototype aplikasi serta pembuatan video presentasi” imbuhnya.

Kemudian, terdapat tips dan trik dalam mengikuti perlombaan esai yaitu dalam pembuatan judul merupakan hal yang sangat penting, kemudian penyusunan karya harus benar-benar disesuaikan dengan buku pedoman lomba.

“Tips n trik untuk memenangkan lomba esai yaitu yang pertama judul harus baik dan menarik. Kemudian, penyusunan karya harus sesuai dengan tema dan terdapat inovasi yang ditawarkan dengan tinjauan berbagai sumber jurnal, sedangkan untuk presentasi harus memperhatikan kriteria penilaian untuk memaksimalkan peluang,” ujar Khoirunnisa.

Untuk kedepannya, Khoirunnisa dan Adelya berharap dapat memenangkan kembali lomba yang serupa, dengan terus belajar menciptakan karya yang lebih baik. Sehingga dapat menciptakan karya-karya yang bermanfaat untuk orang lain. (*)

Penulis : Adelya Salsabila Putri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).