Kurma Muda Solusi Infertilitas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kurma muda. (Sumber: Lifestyle - okezone.com)

Memiliki momongan mungkin menjadi dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Namun nyatanya diperkirakan ada sekitar 10-18% di antara pasangan di dunia sulit punya anak. Masalah kesuburan juga tidak melulu disebabkan oleh pihak wanita, terdapat sejumlah faktor yang bisa mempertinggi kemungkinan infertilitas dari pihak pria.

Kapan pasangan suami istri dikatakan mengalami infertilitas?

Pasangan suami istri dianggap memiliki masalah kesuburan ketika kehamilan tidak kunjung terjadi dalam kurun waktu satu tahun pernikahan dan pola hubungan seksual yang teratur. Terdapat banyak faktor penyebab infertilitas, diantaranya adalah paparan bahan kimia. Beberapa tahun belakangan polusi udara dari bahan kimia meningkat tajam. Hal  ini sangat membahayakan keselamatan manusia termasuk pada fungsi reproduksi. Salah satu bahan kimia tersebut adalah 2-methoxyethanol (2-ME).

2-methoxyethanolmerupakan salah satu contoh senyawa glycol ether yang juga dikenal sebagai ethylene glycol monomethyl ether (EGME). Senyawa ini secara luas digunakan sebagai pelarut bahan organik berbahan dasar air pada industri dan peralatan rumah tangga. Senyawa 2- methoxyethanol akan tersebar luas dan masuk ke dalam sirkulasi darah kemudian menuju organ yang sensitive terhadap zat tersebut yaitu testis, limpa, dan timus. Senyawa 2-methoxyethanol juga dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma, motilitas dan morfologi spermatozoa. Senyawa 2-methoxyethanol yang diberikan pada mencit jantan dengan dosis 200 mg/kg berat badan juga dapat menyebabkan kerusakan pada tubulus seminiferous sebagai organ reproduksi pada pria.

Hasil metabolit dari 2-methoxyethanol yaitu MAA (Methoxyethanol Acid) dapat menyebabkan spermatozoa pakhiten dalam jumlah besar pada mencit jantan usia 18-21 hari yang belum selesai proses spermatogenesisnya. Penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa MAA dapat menghambat produksi asam laktat pada kultur sel Sertoli sehingga dapat mengganggu pertumbuhan spermatosit.

Buah kurma mengandung antioksidan yang tinggi berupa  flavonoid. Flavonoid glucoside adalah senyawa golongan flavonoid yang paling tinggi jumlahnya dalam ekstrak buah kurma. Jenis flavonoid ini diketahui dapat menghambat dan mengeliminasi radikal bebas akibat paparan bahan kimia seperti 2-methoxyethanol.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post test Only Control Group Design.  Hewan coba menggunakan mencit (Mus musculus) sejumlah 35 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok ( 7 ekor mencit per kelompok). Pada akhir penelitian seluruh mencit dikorbankan, diambil epididimis dan vas deferns untuk pemeriksaan konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa, serta diambil testis kanan dan kiri untuk pemeriksaan diameter, tebal epitel tubulus seminiferus dan kadar MDA testis.

Kesimpulan penting dari penelitian ini adalah terdapat perbaikan diameter dan tebal epitel tubulus seminiferus mencit yang diberikan ekstrak etanol kurma pada kelompok perlakuan dosis 1 (7 mg/g BB) dan dosis 2 (10 mg/g BB) yang dipapar2-methoxyethanol. Hasil uji one way Anova menunjukkan ada perbedaan secara signifikan pada konsentrasi spermatozoa, motilitas spermatozoa, morfologi spermatozoa normal, diameter, tebal epitel tubulus seminiferus, dan kadar MDA testis. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan ekstrak etanol kurma terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa mencit (Mus musculus) dan memperbaiki diameter dan tebal epitel tubulus seminiferus serta menurunkan kadar MDA mencit yang dipapar 2-methoxyethanol.

Penulis : Tita Rudini, Reny I’tishom, Rina Judiwati

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di Folia Medica Indonesiana The Center For Medical Science Community Faculty Of Medicine, Universitas Airlangga

https://www.researchgate.net/deref/http%3A%2F%2Fdx.doi.org%2F10.20473%2Ffmi.v56i2.21189

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).