Laserpucture Tingkatkan Produktivitas Itik Campbell

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi itik Campbell. (Sumber: http://beritik.blogspot.com)

Itik campbell (Anas platyrhynchos domesticus) merupakan itik persilangan antara itik jawa dan itik rouen dari Perancis. Variasi bebek ini sangat populer untuk berkembang biak sebagai itik petelur di Indonesia. Itik campbell memiliki tingkat produksi telur dibandingkan itik Alabio, itik tegal dan itik bali. Produktivitas dan kualitas telur itik dapat meningkat dengan pemanfaatan teknologi seperti struktur laser

Teknologi laserpuncture pada ternak merupakan teknik menggunakan Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation (LASER) yang menembakkan titik akupunktur sebagai reseptor biologis dari organ terkait yang dapat memulai efek stimulasi, radiasi dan penghambatan. Stimulasi biologis dilakukan untuk meningkatkan energi pada titik akupunktur dan dilanjutkan melalui garis meridian untuk memberikan efek kapasitasi pada organ target. Stimulasi penggunaan laser pada titik-titik akupunktur telah dicoba pada berbagai hewan ternak, termasuk ayam dan sapi untuk meningkatkan produksi telur dan daging.

Teknologi Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation (LASER) dapat meningkatkan kondisi biologis, metabolisme dan kesehatan hewan, serta akan meningkatkan kinerja produksi dan kualitas reproduksi ternak, seperti daging sapi dan ayam (Adikara, 2001). Namun penerapan laserpuncture pada itik hanya memiliki data yang terbatas, oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi laserpuncture dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas telur itik campbell.

Peneliti dari Universitas Airlangga telah melakunan penelitian mengukur pengaruh laserpunkur terhadap kinerja produksi dan kualitas telur itik Campbell. 110 ekor itik campbell betina dibagi menjadi dua perlakuan. Pada kelompok kontrol (P0), sebanyak 55 ekor itik campbell digunakan tanpa perlakuan laserpuncture, sedangkan 55 itik Campbell (P1) lainnya diberi laserpuntur selama tiga minggu dengan interval tujuh hari.

Hasilnya terdapat perbedaan yang signifikan pada pakan konversi ransum (FCR) minggu pertama dan minggu ketiga perlakuan, serta peningkatan indeks warna kuning telur, ketebalan cangkang dan diameter kuning telur P1. Karena struktur laser dapat merangsang saraf tepi sehingga hipotalamus lebih aktif untuk mensintesis hormon pelepas gonadotropin (GnRH) untuk meningkatkan kinerja organ reproduksi yang memulai superovulasi dan menghasilkan telur berkualitas tinggi. Hal ini membuktikan bahwa penembakan laserpuncture dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas telur itik dengan meningkatkan efisiensi kerja organ dan metabolisme, terutama dalam sintesis hormon reproduksi. Metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif bagi peternak untuk mendorong laju produksi ternaknya sehingga dapat menghasilkan keuntungan maksimal.

Penulis: Herinda Pertiwi

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:https://www.researchgate.net/publication/345308152_Productivity_and_Egg_Quality_Characteristics_of_Java_Campbell_Duck_Anas_Platyrhynchos_Domesticus_as_Affected_by_Laserpuncture iar.}�ֱ”

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).