Angkat Tema “Future University” Webinar Perayaan Dies Natalis UNAIR Ulas Studi Banding model Universitas di Luar Negeri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Zoom kegiatan webinar dalam memperingati Dies Natalis UNAIR. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS 10 November merupakan hari bersejarah bagi Kota Surabaya dan Universitas Airlangga (UNAIR). Sejak diresmikan tahun 10 November 1954, UNAIR akan genap menapaki usia yang ke 66 tahun pada 10 November 2020.  Dalam rangka memeringati Dies Natalies  ke-66, UNAIR mengadakan serangkaian acara menarik, salah satunya Webinar yang dilaksanakan pada Sabtu (1/11).

Mengangkat tema Future University, webinar tersebutmenghadirkan para dosen UNAIR yang menjadi kandidat PhD dibeberapa universitas luar negeri untuk  memberi studi banding model pendidikan diluar Indonesia. Prof. M. Amien Alamsyah sebagai Dekan Fakutas Perikanan dan Kelautan UNAIR dalam sambutanya mengungkapkan dengan UNAIR yang mendeklarasikan diri untuk menjadi smart university ke depan tentunya akan terjadi pergeseran milestone atau skema aktivitas yang dikerjakan oleh UNAIR dari riset university menjadi entrepreneur university.

“Karena pesatnya perkembangan teknologi ditambah adanya demand overload maka kita dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam skill keilmuan namun juga kemampuan implimentasi, adaptasi teknologi dan inovasi sektor komersil,” ungkapnya. “Untuk memenuhi tuntutan tersebut, sambungnya, model entrepreneur university adalah yang paling relevan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan terseut,  Annur Ahadi Abdillah. S.Pi., M.Si yang tengah menempuh pendidikan S3 di National Pingtung University of Science and Technology Taiwan mengungkapkan bahwa disana terdapat sinergi antara universitas dengan industri.

“Dalam sebuah kerjasama dengan perusahaan, salah satu contoh perusahaan makanan, kita berperan untuk meng-improve produk-produk mereka berdasarkan hasil-hasil riset yang kita lakukan untuk dipasarkan,” jelas dosen yang akrab dipanggil Hadi tersebut.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Hadi, di University of Tokyo, Jepang. Heru Pramono S.Pi., M.Biotech., menjelaskan bahwa kerjasama antara industri dengan universitas lebih menekankan pada kolaborasi untuk penelitian dalam pengembangan produk.

“Hampir 60% pendanaan University of Tokyo bersumber dari industri, mereka akan mengirimkan para penelitinya untuk studi dan bekerjasama melakukan penelitian disini guna mengembangkan produk mereka dimana hasil risetnya nanti tidak akan dipubikasikan melainkan dipatenkan,” ujar Kandidat PhD Bioteknologi University of Tokyo tersebut.

Yang lebih menarik lagi, tambahnya, kita bisa menggunakan fasilitas industri manapun yang bekerjasama dengan universitas. Sementara itu, Muh. Nur Ghoyatul Amin yang sedang menjalani studi S3 di Universität fur Bodenkultur Wien, Austria mengungkapkan, selain menjalin kerjasama dengan para industri, universitas-universitas di Austria memiliki spesifikasi dibidang yang berbeda-beda.

“Yang menarik di Austria, setiap universitas berlomba-lomba mencari keunggulan komparatif dan kompetitif masing-masing sehingga antar universitas tidak overlapping jadi bisa saling berkolaborasi,” ujarnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).