Menuju Keberlanjutan Perkembangan Perusahaan dengan Menarik Pelamar Kerja Milenial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dbs.com

Dalam lingkungan global yang semakin kompetitif, perusahaan berusaha untuk menarik calon karyawan terbaik. Job Applicants akan mempertimbangkan reputasi organisasi saat melamar pekerjaan dan/atau menerima tawaran pekerjaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi reputasi organisasi adalah komitmen perusahaan pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR mengacu pada kepentingan organisasi dalam tanggung jawab sosial, serta kebijakan sosial yang membantu meningkatkan hubungannya dengan masyarakat. CSR merupakan aspek integral dari citra organisasi. Kebijakan CSR mencakup kebijakan yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, mempromosikan hubungan masyarakat, meningkatkan hubungan karyawan dan meningkatkan keragaman dan manfaat. CSR dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan citra perusahaan dan daya tarik organisasi bagi pencari kerja dalam lingkungan yang kompetitif. Organisasi yang memiliki kebijakan CSR positif lebih menarik bagi calon pelamar karena organisasi dipandang “peduli” kepada karyawannya.

CSR mengacu pada tindakan dan kebijakan organisasi untuk mencapai keuangan, pembangunan lingkungan sosial yang berkelanjutan. Keberlanjutan dalam suatu organisasi dapat dicapai jika organisasi tidak hanya berfokus pada level makro yaitu pencapaian profitabilitas organisasi, tetapi juga harus memiliki tanggung jawab moral kepada pemerintah, masyarakat, dan pegawai. Pengembangan organisasi dapat berkelanjutan sehingga menjadi kebutuhan keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab moral melalui Corporate Social Responsibility. Peneliti CSR sering membuat perbedaan antara CSR internal dan eksternal. CSR eksternal (berfokus pada tingkat makro) mengacu pada praktik yang difokuskan pada pengelolaan komunitas lokal, lingkungan alam, atau konsumen. CSR internal (terfokus pada level mikro) mengacu pada praktik-praktik yang difokuskan pada mengelola karyawan, yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti pengembangan karyawan, program pendidikan berkelanjutan, work-life balance, dan kondisi kerja yang aman.

Milenial lahir pada 1980 dan 2000. Mereka percaya diri dan optimis. Milenial lebih disukai pada fleksibilitas dalam bekerja, optimis penuh dan nilai-nilai dalam menyelesaikan tugas mereka. Milenial sangat jarang berkeinginan untuk menghabiskan karirnya sampai masa pensiun dan percaya bahwa organisasi akan membawa keamanan kerja. Milenial lebih suka pada pimpinan yang lebih peduli pada kualitas dan organisasi yang memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Kebijakan CSR tidak berpengaruh pada semua pencari kerja. Tidak semua pencari kerja milenial tertarik dengan kebijakan CSR organisasi. Generasi milenial memiliki karakteristik, nilai, dan tuntutan yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Milenial memiliki value berbeda dengan generasi sebelumnya. Perbedaan nilai ini dapat membuat pelamar kerja milenial memiliki pandangan berbeda tentang CSR. Person-organization fit (P-O fit) menunjukkan bahwa karyawan tertarik dan berkomitmen pada organisasi yang lebih sesuai dengan value mereka. Model atraksi-seleksi-atrisi (ASA) mendukung gagasan bahwa pencari kerja akan lebih tertarik pada organisasi yang value-nya sesuai dengan value mereka. Persepsi kecocokan orang organisasi adalah salah satu prediktor terkuat dari daya tarik pelamar ke suatu organisasi. Milenial akan melihat kesesuaian karakteristik organisasi dengan value mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kebijakan CSR eksternal dan internal dalam menarik minat karyawan milenial tentang value yang mereka miliki.

Studi ini adalah kuantitatif studi dengan menyebarkan kuisioner pada  213 mahasiswa program sarjana yang baru lulus dari Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya. Hasil studi ini  baik, CSR internal dan CSR eksternal berpengaruh positif dan signifikan pada PO-Fit serta PO-Fit berpengaruh positif dan signifikan pada Job Pursuit Intention pada Milenial. Implikasi dari studi ini bahwa organisasi harus menyeimbangkan aktivitas CSR internal dan CSR eksternal agar Milenial job applicants tertarik untuk menjadi karyawan pada organisasi. 

Penulis: Dr. Praptini Yulianti, SE, Msi.

Informasi detail dari artikel ini dapat diakses pada laman berikut: https://jssidoi.org/jssi/uploads/papers/37/Yulianti_Towards_sustainability_of_companies_development_via_attracting_millennial_job_applicants_impact_of_corporate_social_responsibility_and_individual_values.pdf

Praptini Yulianti, Refita (2020). Towards sustainability of companies’ development via attracting millennial job applicants.  Journal of security and sustainability issues, Vol. 9, May, 2020. pp 69-76

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).